Sukses

Top 3 Tekno: Cara Hacker Curi Data Pribadi Bikin Penasaran

Peretasan data adalah ancaman besar bagi kita semua karena data yang dicuri dapat mendanai banyak kejahatan sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Cara hacker mencuri data pribadi sensitif milik pengguna internet menarik perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com. Ya, peretasan data adalah ancaman besar bagi kita semua.

Berita lain yang juga bikin penasaran datang dari hacker asal Korea Utara yang diduga menjadi dalang di balik pencurian uang jutaan dolar dari beberapa ATM yang berlokasi di Asia dan Afrika.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Begini Cara Hacker Mencuri Data Pribadi Kita

Peneliti Kaspersky Lab menemukan bahwa para hacker jahat dapat menjual kehidupan digital seseorang yang lengkap dengan harga kurang dari US$ 50 atau Rp 700 ribuan di dark web.

Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

David Jacoby, Peneliti Keamanan Senior di Kaspersky Lab, mengatakan, peretasan data adalah ancaman besar bagi kita semua. Ini berlaku baik untuk individu dan masyarakat, karena data yang dicuri dapat mendanai banyak kejahatan sosial.

"Untungnya ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya, termasuk dengan menggunakan perangkat lunak keamanan siber, apalagi mengingat banyaknya data yang dibagikan secara gratis, khususnya pada profil media sosial yang tersedia secara publik atau untuk organisasi," ujar Jacoby dalam keterangannya, Jumat (9/11/2018).

Baca selengkapnya di sini 

2. Gawat, Hacker Korut Curi Jutaan Miliar Dolar dari ATM Asia dan Afrika?

Hacker dari Korea Utara (Korut) diduga menjadi dalang di balik pencurian uang jutaan dolar dari beberapa ATM yang berlokasi di Asia dan Afrika.

Hacker asal Rusia kabarnya mencuri data rahasia milik NSA. (Doc: Lifehacker)

Informasi tersebut terungkap dari laporan terbaru perusahaan keamanan siber Symantec.

Seperti dilansir Ubergizmo pada Jumat (9/11/2018), hacker menggunakan malware trojan bernama "Trojan.Fastcash" untuk melancarkan serangan mereka. Diduga kuat, grup hacker tersebut adalah Lazarus.

Laporan lebih lanjut mengumbar kalau malware menginfeksi server yang mengontrol ATM dan dapat menarik uang tunai dari rekening korban.

Baca selengkapnya di sini 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Data Kita Ternyata Cuma Dijual Rp 700 Ribuan di Dark Web

Mungkin kamu pernah mendengar atau bahkan menjadi korban kejahatan dunia maya seperti pencurian data dan identitas. Namun tak banyak yang tahu seberapa besar nilai informasi yang dicuri tersebut.

Studi baru dari Kaspersky Lab menunjukkan walaupun identitas digital kita mungkin tidak bernilai banyak jika diuangkan, namun merupakan aset penting bagi para hacker yang dapat digunakan dengan cara lain.

Penelitian ini juga menemukan selera para hacker yang melakukan pencurian data dari layanan populer, termasuk melalui akun media sosial dan akses jarak jauh ke situs web gim.

Baca selengkapnya di sini 

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.