Liputan6.com, Jakarta - Samsung memulai debut smartphone berbasis Android Go, Galaxy J2 Core, pada Agustus 2018. Kini, perusahaan kembali menghadirkan smartphone Android Go terbarunya, Galaxy J4 Core.
Dikutip dari Phone Arena, Senin (12/11/2018), Samsung dilaporkan tidak menggelar acara khusus untuk mengumumkan smartphone tersebut. Galaxy J4 Core sendiri memiliki spesifikasi yang sedikit lebih baik dibandingkan Galaxy J2 Core.
Advertisement
Baca Juga
Samsung Galaxy J4 Core berbasis Android 8.1 Oreo (edisi Go) dan memiliki layar HD berukuran 6 inci.
Spesifikasi lainnya adalah prosesor quad-core 1,4GHz, RAM 1GB, dan memori internal 16GB. Memori internal smartphone ini bisa diperluas dengan tambahan maksimal 512GB.
Adapun dari sisi kamera, Galaxy J4 Core tidak begitu istimewa. Smartphone ini memiliki kamera belakang 8MP dan kamera depan 5MP. Kemudian, baterainya berkapasitas 3.300mAh.
Samsung sejauh ini belum mengumumkan jadwal penjualan Galaxy J4 Core dan harga jualnya. Namun, karena smartphone ini telah diumumkan, maka kemungkinan kedua informasi tersebut akan segera dipublikasikan.
Samsung Bakal Lihat Perkembangan Politik
Lebih lanjut, Samsung Electronics beberapa waktu lalu menyatakan masih berpikir untuk menambah investasinya di Indonesia pada 2019. Hal ini terkait dengan kondisi ekonomi dan politik pada tahun depan.
Vice President Samsung Elektronic Indonesia, Lee Kang Hyun, mengatakan untuk tahun depan pihaknya masih akan fokus melakukan ekspansi berupa penambahan lini perakitan untuk mendorong pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk elektronik.
"Masalah investasinya belum yakin. Tapi sesuai persentase TKDN harusnya mencapai berapa persen itu, tahun ini Samsung sudah menambah full CKD (completely knock down) line. Bukan SKD (a semi knocked down) lagi," ujar dia dalam Konferensi Regional Pembangunan Industri ke-1 (Regional Conference on Industrial Development/RCID) di Kuta, Bali, Jumat (9/11/2018).
Menurut dia, untuk meningkatkan lini perakitan tersebut, Samsung telah menggelontorkan investasi hingga USD 25 juta. "Itu pun kira-kira Samsung investasi USD 25 juta tahun ini untuk hanya menambah biar mencukupi persenan TKDN," ungkapnya.
Sementara untuk investasi dalam proyek besar pada tahun depan, Lee mengaku masih akan melihat kondisi ekonomi dan politik. Mengingat tahun depan juga merupakan tahun politik dengan adanya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).
"Jadi ini memang ulangi terus, tahun depan juga, selanjutnya terus ada investasi. Tapi investasi besar untuk item baru masih belum tahu. Tergantung melihat kondisi di Indonesia. (Tunggu pemilu?) Iya," ungkap Lee.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement