Sukses

Survei: Pengguna iPhone Lebih Boros dari Android

Survei ini ditujukan kepada 2000 responden, yang terbagi 1000 pengguna iPhone dan 1000 pengguna Android.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei terbaru menyebut pengguna iPhone ternyata memiliki lebih banyak uang dan lebih boros ketimbang pengguna Android.

Menurut informasi yang dilansir Fox News via Merdeka, Rabu (13/11/2018), yang mengutip hasil survei yang diadakan Slickdeals, pengguna iPhone rata-rata berpenghasilan US$ 53.251 per tahun, atau sekitar Rp 780 juta.

Sementara, para pengguna Android rata-rata berpenghasilan US$ 37.040 per tahun, atau sekitar Rp 540 juta.

Soal pembelanjaan, pengguna iPhone menghabiskan US$ 117 (Rp 1,7 Juta) per bulan untuk pakaian, US$ 101 (Rp 1,5 Juta) per bulan untuk teknologi, serta US$ 83 (Rp 1,2 Juta) untuk kosmetik.

Angka ini lebih boros ketimbang pengguna Android, yang tiap bulannya menghabiskan US$ 62 (Rp 900 Ribu) untuk pakaian, US$ 51 (Rp 750 Ribu) untuk teknologi, serta US$ 40 (hampir Rp 600 Ribu) untuk kosmetik.

CEO perusahaan kupon online dan social e-Commerce. Slickdeals, Josh Meyers, mengakui bahwa pengguna iPhone sedikit lebih boros.

"Survei ini mengindikasikan kalau pengguna Android secara umum lebih hemat ketimbang pengguna iPhone, dan mereka berburu diskon ketika berbelanja," sebut Meyers. 

"Di sisi lain, pengguna iPhone memang lebih boros, terlebih kepada sesuatu yang berhubungan dengan citra diri seperti pakaian dan kosmetik," lanjutnya.

Survei ini ditujukan kepada 2000 responden, yang terbagi 1000 pengguna iPhone dan 1000 pengguna Android.

Survei juga menunjukkan hasil lain seperti acara TV yang disukai pengguna iPhone atau Android, kegiatan yang disukai di akhir pekan, berapa jumlah selfie rata-rata per hari, serta platform smartphone apa yang penggunanya lebih bahagia.

2 dari 3 halaman

iPhone Diklaim Jadi Smartphone Identik Orang Kaya

Indikator seseorang masuk dalam kategori harta kaya raya memang beragam, seperti kepemilikan mobil mewah atau tempat tinggal. Namun, siapa sangka, iPhone juga masuk dalam faktor yang berpengaruh.

Berdasarkan laporan dari University of Chicago dan National Bureau of Economic Research, iPhone ternyata kerap dikaitkan sebagai penanda seseorang dapat digolongkan kaya di Amerika Serikat. 

"Selama beberapa tahun terakhir, tidak ada merek yang dapat memprediksi status ekonomi seseorang, tapi hal itu terjadi pada iPhone," tulis peneliti dalam laporannya seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (10/7/2018).

Laporan menyebut jika mengetahui seseorang memiliki iPhone, besar kemungkinan ia masuk dalam kategori status ekonomi tinggi. Kebenaran dari prediksi itu biasanya mencapai 69 persen. 

"Mengetahui seseorang yang memiliki iPad pada 2016 memungkinkan kami menebak dengan benar status ekonomi seseorang," tulis laporan tersebut.  

Kendati demikian, bukan berarti pemilik perangkat Android serta merta masuk dalam kategori status ekonomi rendah.

Kepemilikian perangkat Android, nyatanya masih masuk dalam indikator seseorang berpenghasilan tinggi.

Namun, harus diakui harga dari dua perangkat tersebut memang terpaut jauh. Alasannya, iPhone jelas dijual dengan harga lebih tinggi dari smartphone Android.

Sebagai perbandingan, harga smartphone Android biasanya dibanderol paling rendah US$ 100 (setara Rp 1,4 jutaan). Sementara dalam beberapa tahun terakhir, harga iPhone terus naik dan menyentuh US$ 999 (Rp 14 jutaan) untuk versi terbaru.

Para peneliti menggunakan data dari Mediamark Research Intelligence untuk menyusun laporan ini. Riset ini juga memakai algoritma machine learning dalam pengolahan data.

3 dari 3 halaman

Semakin Kaya, iPhone Lebih Jadi Pilihan Ketimbang Samsung Galaxy?

Sebuah data dari dari perusahaan pemasaran internet WebpageFX pada 2016 juga menyebut, makin kaya seseorang ia bakal memilih sebuah smartphone merek iPhone dibanding ponsel lain.

Hal ini berdasarkan hasil analisa WebpageFX terhadap 30 juta pengguna perangkat mobile. Data tersebut menunjukkan bahwa dua pertiga dari pengguna smartphone memiliki sebuah iPhone atau Samsung Galaxy.

Data tersebut juga memperlihatkan bahwa 45 persen dari pengguna smartphone lebih memilih iPhone ketimbang Samsung Galaxy.

Menariknya data dari pengguna smartphone yang tinggal di Amerika Serikat ini juga menunjukkan adanya hubungan antara besarnya penghasilan dengan merek ponsel yang digunakan.

Disebutkan, mereka yang berpenghasilan lebih tinggi biasanya merupakan pengguna iPhone. Sebaliknya, mereka yang berpenghasilan lebih rendah cenderung memiliki ponsel Samsung Galaxy.

WebpageFX juga menemukan bahwa negara-negara bagian di Amerika Serikat dengan penghasilan lebih tinggi seperti Alaska, Hawaii, Connecticut, New Jersey, dan Massachusetts cenderung lebih banyak yang menggunakan iPhone.

Pada tempat-tempat tersebut, tercatat bahwa pangsa pasar iPhone sebesar 50 persen.

Sebaliknya, pada negara-negara bagian dengan penghasilan lebih rendah seperti New Mexico dan South Carolina, pangsa pasar iPhone cukup rendah, yakni hanya 35-40 persen saja.

Meski begitu merek sebuah ponsel kini tak bisa dijadikan tolak ukur. Tak dimungkiri, Samsung juga memiliki beberapa lini ponsel yang harganya cukup tinggi, sebut saja Galaxy S7 yang dijual US$ 649 atau setara Rp 9 jutaan.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: