Gogobli Tebar Diskon hingga 90 Persen Selama 30 Hari

Liputan6.com, Jakarta - e-Commerce khusus produk kesehatan dan kecantikan Gogobli menebar diskon hingga 90 persen selama 30 hari atau tepatnya mulai 11 November (11.11) hingga 12 Desember 2018 (12.12).

Joyce Lim, Chief Executive Office Gogobli mengatakan program Crazy Shopping ini menjadi momen berbelanja yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia.

“Belanja dengan potongan harga besar menjadi momen berbelanja yang ditunggu-tunggu masyarakat saat ini. Sebagai e-Commerce, Gogobli juga ingin memudahkan kebutuhan belanja masyarakat agar lebih hemat dengan memberikan potongan harga hingga 90 persen dan penawaran belanja mulai Rp 11," kata Joyce dalam keterangannya, Kamis (15/11/2018).

Selain konsumen, Joyce meuturkan, para produsen juga akan merasakan keuntungan. Berbeda dengan perayaan Harbolnas yang hanya satu hari, Gogobli memberikan promo ini selama 30 hari non-stop.

Joyce juga menyampaikan beberapa produk dengan kualitas terbaik yang akan ditawarkan pada promo Crazy Shopping, di antaranya adalah produk-produk dari brand kecantikan dan kesehatan ternama yang telah lolos uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2 dari 2 halaman

Laporan BPOM

Menurut Data Laporan Tahunan BPOM pada 2017, terdapat 12,44 persen persen obat tradisional tidak memenuhi syarat dengan proporsi 0,17 persen obat tradisional impor dan 12,27 persen lainnya adalah obat tradisional lokal.

Kemudian 2,50 persen dari produk suplemen kesehatan tidak memenuhi syarat dan 1,17 persen dari produk kecantikan tidak memenuhi syarat mutu. Hal ini menjadi perhatian utama bagi Gogobli karena kualitas produk yang akan dikonsumsi oleh konsumen adalah prioritas utama.

Maka dari itu, Gogobli hanya memasarkan produk kesehatan dan kecantikan yang memiliki sertifikasi BPOM untuk keamanan konsumsi masyarakat dan jaminan mutu produk.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menggerebek dua rumah tinggal yang merangkap gudang penyimpanan obat tradisional ilegal di dua tempat di Jakarta.