Liputan6.com, Jakarta - Karyawan Facebook tampaknya tak lagi sebahagia dulu. Hal ini berdasarkan sebuah survei internal terkait dengan sikap dan moral karyawan Facebook.
Dilaporkan oleh The Wall Street Journal, hasil survei menyebutkan optimisme karyawan Facebook anjlok dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya di tahun 2017, sebesar 84 persen karyawan mengatakan, mereka optimistis terhadap masa depan perusahaan. Namun kini, keyakinan tersebut menurun jadi 52 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, pada 2017, 72 persen karyawan menyebut Facebook membuat dunia jadi tempat yang lebih baik. Namun, berdasarkan survei terbaru, angka tersebut turun jadi 53 persen. Artinya, ada 47 persen karyawan berpikir kebalikannya.
Mengutip laman Business Insider, Jumat (16/11/2018), data ini berasal dari survei internal Facebook yang berjalan dua kali setahun. Hal ini memberikan gambaran baru mengenai bagaimana sikap dan tanggapan karyawan Facebook atas banyaknya skandal yang dihadapi.
Raksasa teknologi di Silicon Valley itu memang tengah jatuh dari skandal ke skandal lainnya selama setahun terakhir. Misalnya saja, skandal Cambridge Analytica hingga Facebook yang dituding turut jadi alat dalam menyebarkan ujaran kebencian di Myanmar.
Masalah-Masalah Facebook
Selain itu, nilai saham Facebook juga merosot dalam beberapa bulan terakhir. Laba dan target pertumbuhannya pun tak sesuai dengan yang ditaksir oleh Wall Street Journal pada kuartal kedua 2018.
"Ini merupakan waktu yang sulit untuk Facebook. Namun demikian, setiap hari, kami melihat orang-orang bekerja sama belajar dari hal yang terjadi tahun lalu dan membangun perusahaan agar lebih kuat," kata seorang juru bicara Facebook.
Dia melanjutkan, "Semua orang di Facebook memiliki andil di masa depan dan kami dengan rendah hati mencoba untuk menghadirkan produk-produk yang hebat dan melindungi para pengguna."
Advertisement
Zuckerberg Minta Pejabat Facebook Pakai Android
Terlepas dari tingkat optimisme karyawan Facebook yang menurun setelah banyaknya skandal perusahaan, baru-baru ini Mark Zuckerberg dikabarkan memerintahkan pada manajemen perusahaan untuk menggunakan Android.Â
Hal ini karena OS besutan Google tersebut telah digunakan secara masif oleh pengguna di seluruh dunia.
Mengutip laman The Verge, Kamis (15/11/2018), keputusan ini terjadi setelah CEO Apple Tim Cook mengkritik Zuckerberg terkait platform Facebook yang dianggap memperdagangkan kehidupan pribadi.
Cook pernah ditanya apa yang akan dilakukan jika dirinya ada di posisi Mark Zuckerberg terkait kasus Cambridge Analytica dengan mengatakan, "Saya tidak akan berada dalam situasi ini."
Zuck pun segera membalas pernyataan Cook dalam sebuah wawancara dengan Recode. Dia menyebut, komentar Cook "sangat fasih".
"Saya pikir sangat penting agar tidak semua dari kita terkena sindrom stockholm dan membiarkan perusahaan yang bekerja keras meminta bayaran kepada Anda sebagai perusahaan yang lebih meyakinkan dan peduli dengan Anda. Karena itu, sangat konyol bagi saya," kata Zuck.
Tak jelas bagaimana komentar negatif Cook bisa memprovokasi Mark Zuckerberg secara langsung memerintahkan stafnya menggunakan Android.
Namun perintah Zuck memang cukup rasional, sebab banyak orang Amerika Serikat yang menggunakan Android.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: