Liputan6.com, Denver - Topik Bumi Datar ternyata masih hangat dibicarakan. Penganutnya saja, semakin ke sini semakin banyak.
Di Amerika Serikat (AS) sendiri, konferensi Bumi Datar bahkan diadakan untuk membuktikan komunitas penganut ini eksis. Konferensi tersebut bertajuk Flat Earth International 2018 Conference.
Dilansir Denver Channel, Jumat (16/11/2018), konferensi ini merupakan konferensi yang kedua kalinya diadakan di Negeri Paman Sam.
Advertisement
Baca Juga
Robbie Davidson selaku pendiri konferensi tersebut, mengungkap peserta yang datang diprediksi mencapai 800 irang.
Davidson bahkan mengakui, 80 persen dari peserta konferensi ini mengaku sudah yakin kalau Bumi memang berbentuk datar. Adapun sisanya masih mencari bukti.
Agenda konferensi juga menghadirkan para pembicara dan penulis buku tentang Bumi datar. Mereka juga membahas tentang Bumi datar dan teori-teori lain yang mendukungnya.
Davidson mengaku dulu sempat yakin kalau Bumi itu bulat. Namun kini, tidak lagi. "Kebanyakan dari kita pasti akan tertawa dan menganggap pasti konyol kalau Bumi itu datar," ujar Davidson.
Pandangan Davidson soal Bumi bulat pun sudah berubah sejak tiga tahun lalu. Ia semakin mantap meyakinkan dirinya kalau Bumi itu datar setelah ia melakukan sejumlah investigasi.
Kebanyakan peserta yang datang ke konferensi tersebut mengaku malu, karena kerap diejek tentang pandangannya kalau Bumi itu datar.
"Aku sering diejek teman dan keluarga, mereka mentertawakanku karena Bumi datar. Tapi aku tidak malu sama sekali," kata peserta bernama Rick Hummer.
Komunitas Bumi Datar Inggris Gelar Konvensi, Bahas Apa?
Beberapa bulan lalu, komunitas yang mempercayai Bumi datar juga sempat melakukan pertemuan.
Kali ini, pertemuan dilakukan oleh komunitas asal Inggris dan menjadi konvensi Bumi datar pertama di negara tersebut.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (2/5/2018), konvensi ini diadakan selama tiga hari di sebuah hotel di Birmingham, Inggris. Rencananya, akan ada sembilan pembicara yang membahas mengenai bentuk Bumi sebenarnya.
Menurut laporan, ada sekitar 200 pengunjung yang menghadiri konvensi tersebut. Adapun pengunjung yang menghadiri konvensi Bumi datar ini diharuskan membayar tiket masuk untuk tiga hari sebesar 107 poundsterling (Rp 2 juta).
Telegraph melaporkan, salah satu pembicara dalam konvensi Bumi datar itu adalah manajer National Health Service (NHS) Inggris bernama Dave Marsh. Ia menuturkan, sebenarnya gaya gravitasi itu tidak ada.
"Riset saya menghancurkan kosmologi big bang karena menunjukkan gagasan soal gravitasi itu tidak ada dan gaya yang sebenarnya ada di alam adalah elektromagnet," tuturnya.
Meski tak merinci riset tersebut, Marsh mengaku berhasil membuktikan sebenarnya tak ada planet yang bergerak. Ia memastikan hal itu dengan menggunakan kamera Nikon dan sebuah aplikasi.
Pembicara lain yang juga turut mengisi konvensi adalah Darren Nesbit, seorang musisi. Menurut Nesbit, Bumi sebenarnya berbentuk seperti berlian yang ditopang oleh sejumlah pilar.
"Saya tak mengatakan hal tersebut adalah pasti, tapi saya pikir itu model yang masuk akal," tuturnya. Adapun pandangan umum lain dari penganut Bumi datar menyebut Bumi sebenarnya berbentuk seperti piringan datar.
Advertisement
Konferensi Bumi Datar Pertama Digelar Tahun Lalu
Konferensi yang membahas mengenai Bumi datar pertama kali digelar di North Carolina, Amerika Serikat. Ajang perdana yang diberi nama Flat Earth International Conference (FEIC) ini diadakan pada 9 dan 10 November 2017.
Ajang ini mengundang sejumlah pembicara yang memang telah lama dikenal sebagai pengikut paham Bumi datar. Salah satunya adalah Darryle Marble yang berupaya membuktikan bumi itu tidak bulat.
Ada pula Mark Sargent, kreator webseries di YouTube yang berjudul Flat Earth Clues. Ia mempercayai Bumi sebenarnya berbentuk kubah besar, seperti yang ditampilkan di film "Truman Show".
Konferensi ini diadakan oleh Kryptoz Media, yang kerap berargumen 'scientism' merupakan agenda buatan agar menjauhkan manusia dari Tuhan. Pembahasan dalam konferensi ini meliputi, 'NASA dan Kebohongan Luar Angkasa' atau 'Bumi Datar dalam Metode Ilmiah'.
Untuk informasi, pengikut paham Bumi datar mempercayai planet ini tak berbentuk bulat. Mereka berpendapat NASA dan badan ilmiah lain memalsukan foto dunia dari luar angkasa secara digital dan bersengkokol menyembunyikan kebenaran kalau Bumi itu datar.
Hingga saat ini, belum dapat diketahui jumlah orang yang mempercayai Bumi datar. Namun Flat Earth Society, organisasi tertua yang menganut paham Bumi datar, mengklaim sudah memiliki 555 anggota.
Rencananya, gelaran serupa akan kembali diadakan di Amerika Serikat, tepatnya di 15 hingga 16 November 2018. Penyelenggara memperkirakan akan ada 1.500 pengunjung yang mendatangi konferensi tersebut.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: