Liputan6.com, Jakarta - Misi penjelajahan NASA ke Mars siap memasuki babak baru. Alasannya, badan antariksa Amerika Serikat itu sedang menunggu robot rover terbarunya, InSight, mendarat dengan aman di Planet Merah tersebut.
Dikutip dari BBC, Senin (26/11/2018), InSight diperkirakan akan mendarat sebelum pukul 3 dini hari waktu Indonesia. Robot rover ini membawa sejumlah instrumen untuk meneliti struktur internal Mars.
Namun sebelum mendarat dengan aman di permukaan Mars, robot rover ini harus menghadapi teror selama tujuh menit saat memasuki atmosfernya.
Advertisement
Alasannya, dengan atmosfer yang tipis, pesawat harus memperlambat laju kecepatan agar mampu mendarat dengan mulus.
Baca Juga
Kondisi ini juga disadari oleh pihak NASA. "Sebagai manusia, sebagai penjelajah - kami memperkirakan ada kemungkinan di bawah 50 persen. Pergi ke Mars benar-benar sangat sulit," tutur Kepala Sains NASA Thomas Zurbuchen.
Sekadar informasi, misi NASA kali ini akan berbeda dari misi ke Mars lain. Sebab, InSight merupakan robot rover yang didedikasikan khusus untuk menginvestigasi dan memahami bagian dalam Mars, tidak lagi bagian permukaan.
Dengan rover ini, para peneliti ingin mengetahui cara planet tersebut terbentuk, mulai dari inti ke kerak. Karenanya, InSight memiliki tiga bagian khusus untuk mencapai tujuan tersebut.
Bagian pertama merupakan seismometer yang dibawa ke permukaan Mars untuk 'mendengar' nadi planet tersebut. Getaran tersebut akan posisi dan komposisi yang menyusun batuan di Mars.
Lalu ada Heat Probe yang berfungsi untuk menggali ke bagian dalam planet Mars. Sesuai namanya, bagian ini memiliki tugas untuk mengukur temperatur dan memberi gambaran seberapa aktif planet tersebut.
Terakhir, bagian lain yang penting adalah pengukuran mengenai perputaran planet pada porosnya menggunakan transmisi radio. Melalui cara ini, para peneliti berharap mengetahui bentuk dan ukuran inti planet Mars.
Sekilas Soal InSight
Adapun robot InSight sendiri sudah diumumkan NASA sejak tahun lalu. Tugas utama robot ini adalah meneliti proses pembentukan bebatuan dan komponen alam lain di dalam Mars.
Ilmuwan NASA Bruce Banerdt mengatakan, perubahan interior planet bisa dibilang lebih pasif ketimbang yang ada di Bumi selama 300 miliar tahun terakhir.
"Karena lebih lambat, kita harus kulik dan cari tahu apakah Mars benar-benar menyimpan bukti yang otentik terkait pembentukan bebatuan yang ada di dalamnya," kata Bandert dikutip dari laman resmi NASA.
InSight akan menjadi robot pertama yang akan langsung terjun ke dalam perut Mars. Karena, dibekali dengan berbagai instrumen canggih.
Beberapa instrumen yang disertakan adalah seismometer untuk mencatat gelombang seismik, sensor panas untuk bisa menggali isi Mars hingga kedalaman tiga meter, hingga transmisi radio untuk berkomunikasi dengan Bumi.
"Tujuan dari InSight sangat menarik. Oleh sebab itu NASA dan CNES berencana untuk mengatasi tantangan teknis yang mungkin terjadi," ujar John Grunsfeld, Associate Administrator NASA.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement