Liputan6.com, Jakarta - Grindr dikenal sebagai aplikasi mirip Tinder yang dikhususkan untuk kaum gay.
Pertumbuhan aplikasi ini terbilang sangat pesat dan dilaporkan berhasil berkembang tanpa investor yang berasal dari luar.
Meski dikenal sebagai aplikasi untuk mencari jodoh bagi kaum gay, ternyata tidak seluruh petinggi perusahaan memiliki kesamaan pandangan soal pernikahan sesama jenis. Salah satunya diucapkan oleh President Grindr Scott Chen beberapa waktu lalu.
Advertisement
Menurut Scott, pernikahan merupakan merupakan janji suci antara pria dan wanita. Pernyataan itu diungkapkan Scott melalui akun Facebook-nya saat mengomentari debat pernikahan sesama jenis di Taiwan, meski belakangan komentar itu sudah dihapus.
Baca Juga
"Beberapa orang berpikir bahwa pernikahan merupakan janji suci antara pria dan wanita. Saya juga berpikir demikian. Namun, itu urusan masing-masing pribadi," tulisnya seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (2/12/2018).
Pernyataan Scott itu pun sempat dipublikasikan di Into, majalah digital yang dimiliki oleh aplikasi Grindr. Mengetahui bahwa pernyataannya mengundang kontroversi, Scott pun segera memberikan pernyataan lebih lanjut.
Scott menyebut alasan dirinya menyebut bahwa pernikahan merupakan janji suci antara pria dan wanita didasarkan pada pengalaman pribadinya.
Dia mengakui bahwa dia merupakan laki-laki normal yang menikah dengan seorang wanita dan memiliki dua putri.
"Ini perasaan saya tentang pernikahan. Setiap orang dapat memiliki perbedaan mengenai perasaannya soal pernikahan. Kau tidak bisa menyangkal perasaan saya tentang pernikahan," tulisnya lebih lanjut. Meski, dia mengakui dirinya pendukung hubungan sesama jenis.
Kritik Internal Grindr
Sontak, pernyataan tersebut mendapat kritikan dari sejumlah pihak internal Grindr. Bahkan, Into yang merupakan publikasi Grindr sampai mengambil langkah melaporkan pernyataan Scott tersebut ke perusahaan.
Salah satu yang bersuara adalah Chief Content Officer Zach Stafford yang menyebut pernyataan Scott tersebut tidak mencerminkan nilai perusahaan.
Menurut Zach, tujuan perusahaan adalah mencari kesetaraan bagi penyuka sesama jenis termasuk soal pernikahan.
Scott sendiri menyebut bahwa laporan Into tersebut tidak tepat dan menyakiti perasaan dirinya termasuk reputasi Grindr. Sekadar informasi, Scott kini memimpin Grindr setelah perusahaan dibeli Beijing Kunlun Tech Co, perusahaan gim asal Tiongkok.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement