Sukses

Apa Kabar Alexander Rusli, Eks CEO Indosat Ooredoo?

Eks CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, kini menekuni bisnis digital. Apa terobosan baru yang ditawarkan?

Liputan6.com, Jakarta - Mantan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, atau yang karib disapa Alex Rusli kini menekuni bisnis digital.

Alex kini menjadi founder sekaligus CEO dari DigiAsia Bios. Perusahaan ini merupakan penyedia solusi teknologi finansial. Selain menjadi CEO perusahaan teknologi finansial, dirinya juga menjabat sebagai Komisaris untuk Iflix, Unilever, dan RS Hermina. 

Nah, di perusahaan teknologi finansial itu sendiri, ada beberapa produk yang dimiliki. Antara lain adalah PayPro yang bernaung di PT Solusi Pasti Indonesia, KreditPro di PT Tri Digi Fin, dan penyedia solusi remitansi (pengiriman uang) RemitPro di bawah PT Reyhan Putra Mandiri.

Tidak hanya itu, DigiAsia Bios juga bergerak dalam bidang investasi startup di Indonesia, misalnya startup Doogether, yakni startup untuk booking kelas olahraga atau gym.

Ada juga startup Provestree yang bergerak di bidang properti, hingga sebuah startup barbershop on demand asal Bekasi.

"Mirip dengan Go-Jek, tetapi ini barbershop, jadi saat sibuk orang bisa memanggil barber ke rumah atau kantor," tutur Alex dalam CEO Talk KLY di kantor KapanLagi Youniverse, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Alex membeberkan, kini dia menikmati kiprahnya di bisnis digital bersama dengan DigiAsia Bios. Pasalnya, setiap hari selalu ada strategi baru yang harus dipikirkan guna menghadirkan produk atau layanan baru yang bakal dinikmati oleh pengguna.

"Kalau dulu bangun pagi ke kantor untuk pekerjaan yang sama, sekarang bangun pagi harus memikirkan apa lagi yang harus dilakukan," katanya. 

Dia menjelaskan, "Tantangan industri tradisional saat ini adalah mereka dihajar oleh industri digital selama 7 hari, 24 jam. Nah, industri digital ini kerjanya merecoki industri tradisional tetapi banyak yang mau mendanai," ucapnya menambahkan.

Menurutnya, perubahan bisnis yang sangat cepat dari tradisional ke digital ini membangun budaya baru. Oleh karenanya, pelaku bisnis digital harus kreatif dan penuh inovasi saat membangun model bisnisnya.

2 dari 2 halaman

Saran Buat Milenial

Menurut Alex, sikap dan pandangan pebisnis harus langsung diubah untuk tidak terlalu banyak berpikir.

"Karena kita tidak tahu norma yang standar seperti apa. Sekarang kita lihat, cara kita melakukan pembayaran berubah, cara kita beli barang berubah tak lagi ke toko, cara menonton berubah. Nah, itu perubahan culture," tutur pria pehobi olahraga mixed martial art ini.

Dia pun menyarankan, agar milenial yang ingin masuk ke bisnis digital untuk lebih proaktif merealisasikan ide-idenya.

"Coba langsung saat itu juga, cari teman yang punya visi sama, kemudian cari pendanaan. Untuk mencoba, dalam satu skala, misalnya di lingkungan sekitar. Pokoknya (kalau punya ide bisnis) jangan berpikir terlalu lama, nanti malah enggak relevan lagi," ujar pria yang hobi masak ini.

Kepada para milenial, Alex juga berpesan agar selalu mencoba dan merealisasikan ide-ide mereka.

"Just try, try, jangan selalu main smartphone tetapi juga harus bertemu dengan orang-orang (yang bisa memberikan ide dan merealisasikan bisnis)," katanya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: