Sukses

5G Punya Respons 400 Kali Lebih Cepat dari Kedipan Mata

Jaringan 5G diklaim memiliki respons 400 kali lebih cepat dari kedipan mata. Lalu, apa itu 5G?

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini kebanyakan dari kita menggunakan jaringan 4G untuk membuat panggilan video, mengirim pesan, dan berselancar di internet.

Dalam waktu dekat, 4G akan digantikan dengan teknologi baru yaitu 5G, jaringan baru super cepat yang akan mengubah dunia internet.

President Qualcomm Inc. Cristiano R. Amon dalam acara Snapdragon Tech Summit 2018 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, baru-baru ini menyebut jaringan 5G akan hadir lebih cepat dari yang diperkirakan.

Sejumlah pihak yang terlibat dalam pengembangan 5G awalnya menyebut teknologi ini baru akan siap meluncur pada 2020. Namun, Amon menegaskan, 2019 akan menjadi titik awal adopsi 5G di dunia.

Teknologi ini bahkan diklaim memiliki respons jauh lebih cepat dari kedipan mata.

Lalu, apa itu 5G? Ini adalah jaringan yang didefinisikan sebagai perangkat lunak, yang berarti tidak akan mengganti jaringan kabel sepenuhnya, di mana sebagian besar beroperasi di cloud platform.

Dilansir CNBC, Jumat (14/12/2018), kapasitas 5G disebut 100 kali lebih baik daripada 4G, yang secara dramatis akan meningkatkan kecepatan internet.

Sebagai contoh, mengunduh film berdurasi dua jam di jaringan 3G akan memakan waktu sekitar 26 jam, di 4G hanya 6 menit, dan di 5G cuma 3,5 detik.

Bukan hanya kapasitas internet yang akan ditingkatkan, waktu respons juga akan jauh lebih cepat. Jaringan 4G merespons perintah hanya kurang dari 50 milidetik. Sementara dengan 5G hanya memakan waktu sekitar satu milidetik atau 400 kali lebih cepat dari kedipan mata.

2 dari 4 halaman

5G di Indonesia

Bagaimana peneran 5G di Indonesia ke depannya? Indonesia berencana membuka lelang pita frekuensi 5G dan merilis layanannya secara komersial pada 2022.

Sebelum sampai pada 2022, ada sejumlah langkah yang direncanakan oleh pemerintah dan perusahaan telekomunikasi.

Diungkapkan Direktur Penataan Sumber Daya, Ditjen SDPPI Kemkominfo, Denny Setiawan, rencana implementasi 5G sudah disiapkan sejak 2017 dengan menggelar uji coba indoor pita frekuensi 15GHz oleh XL Axiata dan 72GHz oleh Telkomsel.

Kemudian, pada tahun ini kembali digelar uji coba oleh operator seluler yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo. Uji coba indoor dan outdoor pita frekuensi 28GHz digelar oleh Telkomsel saat Asian Games XVII.

Lalu, XL menggelar uji coba outdoor pada pita frekuensi yang sama. Indosaat Ooredoo melakukan pengujian yang sama pada Kamis (22/11/2018) melalui 3D Augmented Reality (AR).

"Pada tahun depan direncanakan akan dilakukan kembali uji coba pada pita frekuensi 26GHz dan pita lainnya yakni 3,5GHz," kata Denny dalam acara uji coba 5G di kantor Indosat Ooredoo.

Pemerintah pada tahun depan juga akan menyusun dan mensosialisasikan draft kebijakan 5G, dengan fokus mendukung revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital.

3 dari 4 halaman

Rencana Persiapan Implementasi 2020 - 2022

Finalisasi kebijakan dan regulasi untuk 5G, termasuk spektrum, model bisnis, dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) diharapkan terjadi pada periode 2020-2021. Kemudian, juga akan dilakukan uji coba 5G menggunakan perangkat komersial dan mencoba use case berkaitan dengan manufaktur terkait revolusi industri 4.0.

"Kami akan menentukan pita frekuensi yang akan digunakan, harganya berapa, membangun small cell, serta bisnis model juga penting. Ini semua harus disiapkan dari spektrum hingga regulasinya," ungkap Denny.

Setelah semua proses tersebut berlangsung, baru pemerintah bisa membuka lelang pita frekuensi 5G. Sejauh ini, ada tiga kandidat pita frekuensi yang kerap disebut akan menjadi pilihan Indonesia, yakni 3,5GHz, 26GHZ, dan 28GHz.

4 dari 4 halaman

Rencana Peluncuran Broadband Berbasis 5G

Peluncuran layanan broadband berbasis 5G, yakni mobile dan fixed broadband, diprediksi akan dilakukan pada 2022. Namun, Denny tidak menutup kemungkinan waktu peluncuran bisa lebih cepat.

"2022 mungkin baru bisa dirilis, tapi kalau harmonisasi berjalan baik mungkin bisa lebih cepat," tuturnya.

Sementara Indonesia dijadwalkan baru bisa mencicipi layanan 5G secara komersial pada 2022, sejumlah negara lain melangkah lebih cepat.

Korea Selatan dan Amerika Serikat, misalnya, berencana merilis 5G secara komersial pada periode 2018-2019. Negara-negara lain seperti Tiongkok, Jepang, Inggris, dan Jerman pada 2020.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: