Sukses

Dapat Suntikan Dana, Pembesut Pokemon Go Kini Bernilai Rp 58 Triliun

Pokemon Go sendiri kini masih berada di dalam daftar 200 aplikasi yang paling banyak diunduh di Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Pembesut Pokemon Go, Niantic, belum lama ini baru saja mengantongi suntikan dana sebesar US$ 200 juta.

Dengan suntikan dana sebesar itu, kekayaan Niantic kini bertambah dan menjadi senilai US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 58 triliun!

Ini bukan pertama kalinya Niantic mengantongi dana segar. Pada 2017 misalnya, mereka juga mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 200 juta, yang membuat valuasi perusahaan menjadi US$ 2,7 miliar.

Dilansir Polygon pada Selasa (10/12/2018), suntikan dana terbaru tersebut, menandakan kalau investor masih percaya dengan Niantic, walau pada kenyataannya pamor Pokemon Go sudah mulai meredup jika dibandingkan pada 2016 lalu.

Namun setidaknya, Pokemon Go masih berada di dalam daftar 200 aplikasi yang paling banyak diunduh di Amerika Serikat (AS).

Kalau dibandingkan dengan Epic Games--pengembang Fortnite--jumlahnya bisa sebesar US$ 4 miliar pada awal 2018. Nah, bedanya, saat mendapatkan suntikan dana pada akhir Oktober 2018, valuasi pembesut Fortnite ini melonjak menjadi US$ 15 miliar.

Sekadar kilas balik, Epic Games sendiri baru saja merilis Fortnite pada 2012, yang mana saat itu valuasinya 'cuma' US$ 660 juta.

Niantic dan Epic Gamess sendiri bukanlah perusahaan publik yang mana sahamnya bisa dijual secara bebas.

Hal tersebut kontras dengan Take-Two Interactive, induk perusahaan 2K Games dan Rockstar, yang kini nilainya US$ 11,7 miliar, Electronic Arts yang nilainya US$ 24,2 miliar, serta Activision Blizzard yang nilainya US$ 36,4 miliar.

2 dari 4 halaman

Segera Hadir, Modus Pertarungan Antar Pemain di Pokemon Go!

Kabar soal modus pertarungan antar pemain di Pokemon Go sudah muncul beberapa kali.

Sayangnya, Niantic sebagai pengembang belum pernah mengumumkan secara resmi kehadiran modus tersebut.

Namun dari pernyataan terbaru perusahaan, modus tersebut kelihatannya akan datang sebentar lagi. Hal ini diketahui dari cuitan akun resmi Pokemon Go beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Phone Arena, Senin (3/12/2018), akun resmi Pokemon Go menuliskan tweet yang mengajak pemain bersiap-siap karena dalam waktu dekat modus Trainer Battles akan hadir di gim tersebut.

Tidak diungkapkan lebih detail mengenai jadwal peluncuran modus ini di Pokemon Go. Ada kemungkinan modus baru akan menyambangi pemain pada akhir 2018.

Kehadiran modus ini jelas membawa napas baru di Pokemon Go. Alasannya, lambat laun animo pemain gim ini terus berkurang, sehingga kedatangan modus baru tentu dapat menaikkan kembali pamor Pokemon Go.

Terlebih, modus ini merupakan salah satu yang ditunggu pemain setia Pokemon Go. Hal itu bukannya tanpa alasan karena pemain dapat diajak merasakan pertarungan antar Pokemon dengan orang lain.

Oleh sebab itu, patut ditunggu seperti apa konsep pertarungan antar pemain yang akan ditawarkan Niantic. Jadi, bagi kamu penggemar Pokemon Go, bersiaplah untuk kedatangan modus anyar ini.

3 dari 4 halaman

Pemain Pokemon Go Bisa Saling Bertukar Monster

Mulai Juni 2018, Niantic juga sudah memastikan diri akan menggulirkan fitur pertukaran koleksi monster antar pemain.

Kendati demikian, fitur ini masih terbatas pemain di level tertentu. Dari akun Twitter Pokemon Go, fitur ini baru tersedia untuk pemain di level 30 hingga 40.

Proses pemberian hadiah atau penjualan Pokemon ini tak dapat dilakukan begitu saja. Pengembang menerapkan sistem pertemanan untuk para pemain Pokemon Gosebelum mereka dapat mencicipi fitur tersebut.

Jadi, pemain harus menjalin hubungan dengan pemain lain untuk dapat berkirim item atau sekadar berbagi bonus. Hubungan pertemanan antar pemain juga dibagi dalam beberapa tingkat, mulai dari Good Friend hingga Best Friend.

Adapun pemain akan menggunakan stardust sebagai alat pembayaran. Niantic sendiri sudah lama mengungkap akan merilis fitur ini, tapi nyatanya baru saat ini meluncur.

4 dari 4 halaman

Sepi Pemain, Pokemon Go Tetap Untung Rp 11 Triliun

Pokemon Go sendiri saat ini memang sudah tidak terlalu populer lagi, berbeda saat gim ini meluncur di iOS dan Android pada Juli 2016.

Meski begitu, laporan akhir tahun yang diterbitkan perusahaan analisis industri, SuperData Research, Kamis (1/2/2018), menyebutkan Pokemon Go ternyata cukup sukses di 2017.

SuperData Research memperkirakan gim Pokemon Go tetap meraup untung sebesar US$ 890 juta atau sekitar Rp 11 triliun sepanjang 2017.

"Berdasarkan pendapatan itu, Pokemon Go berada di posisi kesembilan di dalam daftar 10 gim mobile teratas di 2017," tulis laporan.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: