Liputan6.com, Jakarta - LG bergabung dengan Korean Fair Trace Commission (KFTC) dan sejumlah perusahaan lainnya, untuk menuntut Qualcomm terkait penyalahgunaan paten.
Kehadiran LG sebagai perusahaan Korea Selatan (Korsel) kembali memperkuat gugatan KFTC, mengingat Samsung yang sebelumnya memutuskan mundur dari gugatan tersebut.
Dilansir GSM Arena, Kamis (27/12/2018), sejumlah sumber industri mengklaim keterlibatan LG dalam gugatan ini disebabkan renggangnya hubungan perusahaan dengan Qualcomm di Amerika Serikat (AS).
Advertisement
Namun, sumber tidak merinci permasalahan hubungan LG dan Qualcomm tersebut.
Baca Juga
KFTC menuntut Qualcomm untuk membayar denda sebesar 1,03 triliun won atau berkisar US$ 917,4 juta, karena dinilai telah menyalahgunakan patennya pada 2016. Qualcomm membantah tudingan tersebut.
Bantahan Qualcomm tidak menghentikan gugatan KFTC. Komisi perdagangan Korsel itu mendapatkan dukungan dari perusahaan-perusahaan lain, termasuk Apple, MediaTek, Intel, Huawei, dan Samsung.
Namun, Samsung menarik diri usai mengumumkan kerja sama lisensi silang dengan Qualcomm. Kehadiran LG sebagai perusahaan Korsel menggantikan Samsung, kembali memperkuat dukungan untuk KFTC.
Sejauh ini belum ada kepastian soal akhir gugatan. Yang pasti, masalah Qualcomm dan KFTC diprediksi akan memakan waktu lama untuk mencapai putusan akhir.
LG Ajukan Merek Dagang untuk Smartphone Lipat
Terlepas dari persoalan Qualcomm dan KFTC, LG saat ini tengah sibuk mempersiapkan berbagai inovasi, termasuk smartphone lipat.
LG mengajukan beberapa merek dagang kepada European Union Intellectual Property Office terkait smartphone pada 21 November 2018. Tiga nama yang saat ini dilindungi LG melalui pengajuan tersebut adalah Flex, Foldi, dan Duplex.
Kendati demikian, belum bisa dipastikan LG akan menggunakan semua nama tersebut. Pengajuan merek dagang ini bisa saja sebagai bentuk pengamanan LG agar ketiganya tidak digunakan vendor lain.
Nama "Flex" sendiri sebenarnya bukan baru bagi LG. Pasalnya, perusahaan telah cukup lama memiliki smartphone dengan nama semacam itu, yakni G Flex. Di sisi lain, "Duplex" diperkirakan untuk ponsel lipat LG dengan dua layar.
Terlepas dari nama apa yang akan digunakan LG, pengajuan mereka dagang kian mengindikasikan perusahaan semakin dekat dengan peluncuran smartphone lipat. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi dari vendor mana pun terkait yang akan lebih dahulu merilisnya di pasar.
Advertisement
LG Bakal Umumkan Smartphone Lipat di CES 2019
Sejumlah vendor diyakini akan mengumumkan smartphone lipat pada tahun depan, termasuk LG. Menurut laporan, LG akan memanfaatkan acara Consumer Electronics Show (CES) 2019 untuk mengumumkan smartphone tersebut.
Informasi ini berasal dari Evan Blass, yang kerap memberikan bocoran tentang berbagai smartphone baru melalui akun Twitter miliknya, @evleaks.
"Saya tidak bisa berbicara soal Samsung. Namun, saya tahu LG berencana mengumumkan sebuah ponsel lipat di CES 2019," kicau @evleaks.
Berdasarkan paten yang disetujui oleh US Patent and Trademark Office pada akhir 2017, smartphone LG akan bisa dilipat secara horizontal. Konsep ini serupa dengan ponsel lipat Galaxy dari Samsung.
Tidak hanya sebagai produsen ponsel lipat, LG dilaporkan berencana menyuplai panel OLED lipat untuk tablet fleksibel Lenovo dan Dell. Kendati demikian, sejauh ini belum ada konfirmasi dari ketiga perusahaan mengenai hal tersebut.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: