Sukses

Misterius, Metana Mendadak Hilang dari Planet Mars

ExoMars Trace Gas Orbiter milik Badan Antariksa Eropa (ESA) tidak menemukan senyawa metana hingga titik deteksi sensitif, yakni 50 bagian per triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, astronom menemukan sesuatu yang janggal di Planet Mars. Gas metana yang ada di dalam planet merah tersebut, mendadak hilang.

Menurut informasi yang dilansir Digital Trends pada Rabu (2/1/2019), misi ExoMars Trace Gas Orbiter milik Badan Antariksa Eropa (ESA) tidak menemukan senyawa metana hingga titik deteksi sensitif, yakni 50 bagian per triliun.

Trace Gas Orbiter ditugaskan mengkoleksi data gas Mars hingga 2022.

Mereka juga mendeteksi kandungan awan dan debu yang ada di Mars dengan instrumen bernama Nomad (Nadir and Occultation for Mars Discovery).

Nomad mengirimkan data terbaru yang mengungkap bukti metana tak ditemukan di Mars.

Seperti diketahui, senyawa ini adalah salah satu elemen dasar kehidupan dan menjadi bukti kalau sebuah planet bisa dihuni oleh manusia.

2 dari 3 halaman

Berbeda dengan Curiosity

Temuan tidak adanya metana di Mars, ternyata berbeda dengan robot penjelajah milik NASA, Curiosity.

Ia justru menemukan metana di Mars, walau temuannya tidak merata. Robot tersebut mengungkap adanya tingkat fluktuasi musiman dari gas di atmosfer Mars.

Kepala instrumen penginderaan metana Curiosity, Chris Webster, berkata temuannya kelak akan direkonsiliasi.

Pasalnya, timnya harus butuh waktu enam bulan sebelum mereka dapat mendeteksi lonjakan metana sebagai bagian di mars.

3 dari 3 halaman

Siklus Metana di Mars

Untuk diketahui, metana memiliki siklus di Mars yang berasal dari 'microseeps' di permukaan, siklus berasal dari gas-gas bermuatan kecil yang mengalir keluar dari bebatuan.

Teori ini jelas semakin mendukung kalau metana berasal dari perut Mars.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: