Liputan6.com, Jakarta - Setiap smartphone terbaru Pixel yang dibesut Google, pasti mengusung kode rahasia yang namanya diambil dari spesies ikan.
Tahun lalu, misalnya, Google menyiapkan perangkat berjuluk "Bonito" dan "Sargo". Dan tahun ini, Google juga menyiapkan perangkat dengan kode nama dari ikan.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan Android Police, Selasa (29/1/2019), ada dua perangkat yang dipersiapkan dan diduga kuat sebagai smartphone penerus Pixel 3 dan 3 XL.
Kedua perangkat tersebut memiliki kode nama "Salmon" dan "Medaka". Medaka sendiri merupakan nama yang diambil dari ikan Jepang.
Namun menurut laporan lain, Salmon dan Medaka sendiri justru merupakan kode nama untuk perangkat Pixel Watch.
Padahal, berdasarkan spekulasi analis, Pixel Watch seharusnya sudah diperkenalkan sejak tahun lalu, tetapi hingga kini perangkat tersebut tak kunjung unjuk gigi.
Google sendiri akan menghelat hajatan I/O pada awal 2019. Bisa jadi, ada sejumlah perangkat baru yang diperkenalkan di gelaran tersebut.
Here are the upcoming Google device codenames #leaked:#salmon and #medaka.None of the devices has a notch and medaka is most probably the rumored Pixel Watch. More info should surface soon.
— Till Kottmann (@deletescape) January 25, 2019
Yang pasti, perangkat yang dimaksud bukan Pixel, mengingat Pixel adalah smartphone yang diumumkan di gelaran khusus tersendiri, dan waktunya biasanya ada di rentang bulan September-Oktober.
Perangkat Misterius Google Muncul dengan Android Q?
Perangkat misterius dari Google dilaporkan baru saja muncul ke permukaan. Informasi ini pertama kali diketahui dari laman pengukuran benchmark Geekbench beberapa waktu lalu.
Dikutip dari BGR, Senin (28/1/2019), perangkat ini diketahui mengusung kode nama Google Coral. Tidak disebutkan jenis chipset yang digunakan, tapi hasil menunjukkan skor yang serupa dengan Snapdragon 855.
Terlebih, diperlihatkan prosesor yang ada di perangkat ini berasal dari Qualcomm. Kendati demikian, tidak ditemukan kode "msmnile" yang biasanya ditemukan di pengujian benchmark Snapdragon 855.
Dari laman itu pula diketahui perangkat ini memiliki RAM 6GB dan sudah menjalankan Android Q. Informasi itu jelas menarik mengingat Android Q merupakan sistem operasi yang belum dirilis.
Dengan informasi itu ada prediksi menyebut bahwa perangkat ini sebenarnya Pixel 3 yang diperbarui. Namun ada pula yang memperkirakan smartphone ini adalah Pixel 4 atau perangkat Pixel non-smartphone.
Salah satu kemungkinan adalah perangkat ini sebenarnya Chromebook. Alasannya, nama Coral sempat dipakai beberapa kali digunakan Chromebook besutan Acer dan Lenovo yang dipersenjatai chip dari Intel.
Advertisement
Belum Dirilis, Ini 3 Bocoran Fitur Baru Android Q?
Sistem operasi (OS) Android versi ke-9, baru dirilis secara resmi belum lama ini. OS besutan google itu hadir dengan nama Android Pie.
Namun, bocoran mengenai apa yang ditawarkan pada sistem operasi Android versi selanjutnya sudah mulai bermunculan.
Walaupun nama resmi untuk Android Q masih belum terungkap, kehadirannya patut ditunggu.
Dilansir dari Digital Trends pada Jumat (18/1/2019), sistem operasi generasi selanjutnya, Android Q, dikabarkan akan menawarkan beberapa fitur baru, seperti tema dark, mengubah perizinan pada Android, dan mode desktop.
Berikut ini Tekno Liputan6.com rangkum penjelasan dari masing-masing fitur tersebut.
1. Tema Gelap
Menurut laporan dari XDA Developers, tema gelap dapat diakses di seluruh sistem melalui pengaturan Display di Android.
Durasi pada mode gelap pun dapat diatur sesuai jadwal yang ditentukan pengguna dan dapat diaktifkan terus menerus.
Menariknya, ada kemungkinan mode tersebut akan berfungsi pada aplikasi yang tidak memiliki fitur modus gelap sendiri.
Fitur ini dapat membuat mata pengguna tidak sakit saat menggunakan gawai pada ruangan gelap. Selain itu, dapat menghemat baterai pada ponsel dengan tampilan OLED.
2. Mengubah Perizinan Pada Android
Google telah mengubah sepenuhnya cara perizinan bekerja pada Android. Menurut laporan XDA Developers, misalnya izin pada fitur lokasi dapat dibatasi hanya "saat aplikasi sedang digunakan," sesuatu yang sebetulnya telah dimiliki iOS beberapa waktu.
Pada menu pengaturan, pengguna juga dapat melihat grafik "penggunaan izin". Grafik tersebut menunjukkan izin mana yang sedang digunakan pada waktu tertentu.
3. Mode Desktop
Ada opsi pengembang yang disebut force desktop mode. Deskripsi pada fitur tersebut mengatakan modus desktop eksperimental pada tampilan layar sekunder.
Pada percobaannya, fitur tersebut tidak dapat diaktifkan sepenuhnya karena Google masih dalam tahap pengembangan untuk Android Q.
Selain itu, ada sejumlah opsi pengembang tambahan untuk hal-hal yang mendukung multi-windows dan opsi untuk "Game Update Package Preferences" yang memungkinkan pengguna untuk memilih driver grafis.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Plihan Berikut Ini:Â
Advertisement