Liputan6.com, Jakarta - Grab dilaporkan kembali menambah layanan di aplikasinya untuk memperkuat rencana perusahaan menjadi aplikasi super (super app).
Kali ini, Grab memilih mengintegrasikan layanan video streaming Hooq di aplikasinya.
Cara serupa pernah dilakukan Grab dengan menggandeng Happy Fresh. Melalui integrasi layanan dengan Happy Fresh, pengguna Grab dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari lewat opsi GrabFresh.
Advertisement
Dikutip dari Tech Crunch, Kamis (31/1/2019), peluncuran layanan Hooq di Grab akan dimulai untuk pengguna di Singapura dan Indonesia. Saat layanan ini meluncur, pengguna akan melihatnya dalam bagian Video di aplikasi Grab.
Baca Juga
"Rencananya layanan ini akan meluncur pada akhir kuartal pertama di Singapura dan Indonesia. Filipina dan Thailand menyusul. Pengguna akan mendapat akses video di Hooq selama tiga bulan, yang dapat langsung dimainkan di aplikasi Grab," tulis Grab.
Sayang, perusahaan tidak mengungkap bentuk kerja sama finansial yang dilakukan dua perusahaan tersebut.
Namun, CEO Hooq Peter Bithos menyebut Grab akan mendapat komisi dari pendaftaran layanan Hooq yang dilakukan di aplikasinya.
Meski terintegrasi dengan Grab, Hooq memastikan koleksi film maupun serial tv yang ditawarkan akan sama lengkapnya seperti di aplikasi sendiri.
Sekadar diketahui, Go-Jek sebagai kompetitor Grab juga sempat dikabarkan akan memiliki layanan serupa. Namun hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut seputar layanan video tersebut.
Grab Bakal Tambah Layanan Travel dan Online Healthcare
Menyambut 2019, Grab juga mempersiapkan layanan baru sejak tahun lalu. Setelah memulainya dari layanan transportasi, pengiriman makanan, dan logistik, perusahaan siap merambah travel dan kesehatan.
"Pada 2019 akan ada perubahan yang sangat besar di Grab, sebab kami akan meluncurkan layanan travel dan kesehatan online," tutur co-founder Grab Hooi Ling Tan saat bertemu dengan awak media di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Kehadiran layanan itu tidak lepas dari kolaborasi yang sudah dilakukan Grab dengan perusahaan lain. Untuk travel, Grab sudah menjalin kerja sama dengan Booking Holdings dan Ping An Good Doctor untuk solusi kesehatan online.
Secara garis besar, kolaborasi dengan Booking Holdings--pemilik situs Booking.com dan Agoda--adalah memungkinkan pengguna Grab untuk memesan hotel dari aplikasi.
Sementara untuk solusi kesehatan yang ditawarkan bersama Ping An Good Doctor, Tan menyebut ada beberapa layanan yang dapat dihadirkan, seperti konsultasi medis, pengiriman obat, hingga janji bertemu dokter secara online.
"Namun, untuk saat ini kami memang masih membicarakan seperti apa penerapannya," tutur Tan.
Lebih lanjut, Tan juga menuturkan kerja sama ini dipastikan menguntungkan kedua belah pihak.
Alasannya, kolaborasi ini memungkinkan Grab untuk menghadirkan lebih banyak layanan. Sementara, perusahaan rekanan dapat menjangkau pasar lebih besar, terutama di Asia Tenggara.
"Jadi, kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak. Terlebih, kerja sama ini dilakukan dengan mempertimbangkan sepak terjang masing-masing perusahaan," ujar Tan menjelaskan.
Lantas, mengapa layanan travel dan kesehatan yang dipilih Grab untuk meluncur tahun depan? Tan menuturkan, kedua layanan ini dipilih karena dianggap sesuai dengan kebutuhan pengguna.
"Pada dasarnya, kami melakukan riset untuk menghadirkan layanan yang dibutuhkan pengguna sehari-hari, lalu ditingkatkan skalanya dengan teknologi yang dimiilki. Hasilnya, dua layanan itu yang terpilih," tutur Tan mengakhiri pembicaraan.
Advertisement
2019, Grab Targetkan Pendapatan Naik 2 Kali Lipat
Grab menutup tahun 2018 dengan mencatatkan pendapatan sekitar US$ 1 miliar. Sama seperti perusahaan lain, Grab juga memiliki target agar pendapatan tersebut naik di tahun depan.
Menurut Co-founder Grab Tan Hooi Ling, pada 2019 Grab menargetkan pendapatan perusahaan naik dua kali lipat dari tahun ini. Dengan kata lain, perusahaan ingin menaikkan pendapatan menjadi US$ 2 miliar.
"Kami sudah mencatatkan pendapatan US$ 1 miliar di 2018 dan akan menggandakannya di tahun depan," tuturnya saat bertemu dengan awak media di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Kendati demikian, Ling tidak merinci lebih lanjut layanan Grab mana yang akan menjadi andalan di tahun depan agar target tersebut dapat terpenuhi. Namun, dia memastikan seluruh layanan Grab hingga sekarang masih terus bertumbuh.
"Kami tidak mengungkap layanan mana yang akan menjadi andalan untuk mencapai target tersebut di masa depan. Akan tetapi, kami menyediakan banyak layanan maupun produk yang seluruhnya masih terus berkembang," ujarnya.
Akan tetapi, terlepas dari layanan mana yang akan jadi andalan, Ling mengakui bahwa tidak mudah bagi sebuah perusahaan untuk dapat meraih pendapatan hingga US$ 1 miliar dalam setahun.
"Perlu diingat, bahwa tidak mudah untuk mencapai US$ 1 miliar, kecuali memiliki platform yang baik dan melayani di banyak area," tuturnya menjelaskan.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: