Liputan6.com, Jakarta - Rusia dikabarkan akan memutuskan seluruh jaringan internet di negaranya.
Dengan demikian, jika hal ini benar dilakukan, rakyat bekas negara Uni Soviet itu tak akan bisa mengakses apa-apa lewat internet.
Namun, tidak diketahui apakah pemutusan jaringan internet ini bersifat sementara atau tidak.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Mirror, Selasa (12/2/2019), wacana penutupan jaringan internet ini diinisiasi oleh Regulator Telekomunikasi Rusia atau Roskomnazor.
Hal tersebut merupakan tujuan dari Rusia untuk menguji ketahanan siber mereka dan mempersiapkan diri jika nanti benar-benar berperang dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Rusia juga dilaporkan menerapkan sistem pemutusan jaringan internet seperti Tiongkok. Cara kerja sistem ini mirip dengan Great Firewall.
Undang-Undang Parlemen Rusia
Wacana ini sebetulnya juga menjadi respons terhadap tanggapan terhadap undang-undang yang diusulkan dan diperkenalkan Parlemen Rusia pada Desember 2018.
Berkas pertama undang-undang tersebut, ingin memastikan Roskomnazor untuk bisa membuka independensi ruang internet Rusia dengan agregasi asing.
Jika nanti memang harus demikian, semua perusahaan telekomunikasi di Rusia juga harus menginstal sarana teknis mengubah semua rute lalu lintas internet Rusia ke point pertukaran data yang disetujui dan dikelola Roskomnazor.
Advertisement
Rusia Pamer Robot Canggih, Ternyata Isinya Manusia
Rusia sebagai salah satu negara terdepan di bidang teknologi, belum lama ini memperkenalkan robot canggih mereka melalui saluran televisi terkemuka.
Pujian pun dilayangkan oleh acara itu kepada Boris, sang robot humanoid yang bisa tampil bernyanyi, menari, bahkan berinteraksi dengan penonton di forum remaja yang membahas dunia robotika tersebut.
Terlihat dalam sebuah tayangan video, Boris tengah beraksi di depan publik yang tercengang dengan aksinya.
"Saya sudah pandai matematika tetapi sekarang saya ingin belajar seni dan komposisi musik," kata Boris dengan suara metalik seperti terlihat dalam tayangan.
"Boris si Robot sudah belajar menari, dan dirinya tidak buruk dalam hal itu," lanjut sang pembawa acara.
Tak lama setelah itu, beredar gambar-gambar yang dibagikan secara online dari belakang panggung di acara tersebut.
Gambar ini memperlihatkan sosok yang diduga manusia di dalam pakaian robot Boris. Sosok itu terlihat dari balik celah antara bodysuit dan headpiece.
Selain foto-foto tersebut, seorang Blogger menemukan situs web Robot Show, di mana terdapat satu set kostum robot Boris yang bernama "Alyosha Robot". Dalam situs itu, Alyosha Robot diperjual belikan.
Menurut informasi yang dilansir The Guardian, setelah video ini viral, acara Rusia-24 pun segera mengklarifikasi dengan melakukan konferensi pers.
Penyelenggara acara itu mengaku tak pernah mengklaim bahwa Boris merupakan robot asli.
На молодежном форуме в Ярославле чувака нарядили в «робота Бориса». Танцевать его уже научили.Вот это прорыв. Вот это я понимаю.. pic.twitter.com/mIo07Wvmjp
— Советский! (@Soviet_flag) December 12, 2018
"Saya benar-benar yakin semua orang akan menyadari itu adalah kostum, seperti Sinterklas, bahwa ini adalah proyek yang dibuat untuk anak-anak," katanya.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: