Sukses

Apa Sih Fungsi Sebenarnya dari 3D Touch di Smartphone?

Sebelumnya beberapa smartphone Android telah mengaplikasikannya, hanya saja dengan nama yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta - Pada era sebelum ramai teknologi capacitive screen, kebanyakan smartphone atau ponsel zaman dahulu masih menggunakan teknologi resistive screen. Nah, teknologi resistive screen ini memiliki cara tersendiri untuk memberikan perintah di layar smartphone, yakni dengan cara ditekan.

Ini berbeda dengan layar capacitive yang lebih canggih saat ini dan hanya membutuhkan sentuhan saja untuk memberikan perintah.

Hal tersebut dikarenakan pada masa itu biaya untuk membuat layar capacitive cukup mahal dan kualitas kepadatan pixelnya tidak lebih baik daripada layar resistive.

Sehingga, pada saat ini layar resistive mulai ditinggalkan karena memiliki beberapa kekurangan dan harga layar capacitive lebih murah.

Dikutip Brilio dari VGA PC, layar resistive itu sendiri adalah pada pemberian perintah di mana layar benar-benar harus ditekan pada tekanan tertentu, dan jumlah perintah yang bisa dilakukan hanyalah satu saja.

Berbeda dengan layar capacitive masa kini yang bisa memasukkan hingga lima perintah sekaligus secara bersamaan, dengan lima jari atau lima touch pada layar.

Namun, beberapa waktu lalu, Apple mengumumkan generasi iPhone-nya yang menggunakan 3D Touch sebagai salah satu fitur andalannya.

Fitur 3D Touch yang dimaksud di sini adalah pengguna tidak hanya dapat menekan dan menahan sentuhannya untuk melakukan pilihan perintah, melainkan dengan sedikit tekanan baru akan memunculkan opsi perintah yang baru.

Teknologi layar berbasis sentuhan dan tekanan ini bukanlah yang pertama kali diadopsi oleh Apple.

Sebelumnya beberapa smartphone Android telah mengaplikasikannya, hanya saja dengan nama yang berbeda seperti misalnya adalah pressure screen yang digunakan oleh ZTE Axon 7 Mini atau force touch yang berada di Huawei Mate.

2 dari 3 halaman

Harus Didukung Aplikasi yang Kompatibel

Fitur sentuh dan tekan ini juga tidak akan berguna bila software atau perangkat lunaknya tidak mendukung opsi tambahan ketika ada gaya tekanan di layar.

Oleh karena banyaknya fragmentasi di smartphone Android, masih sedikit yang ingin mencoba memanfaatkan teknologi ini.

Karena smartphone android dikenal lebih mudah untuk dikustomisasi sehingga tidak terlalu cocok untuk digunakan fitur ini, kecuali beberapa smartphone yang telah memodifikasi sistem operasi android mereka sehingga mendukung adanya perintah tekanan di layar.

3 dari 3 halaman

Kegunaan 3D Touch

Fitur ini cukup berguna sebenarnya ketika long press hanya menunjukkan satu opsi saja, tetapi dengan menggunakan force touch atau pressure screen, kamu bisa memanfaatkannya untuk memberikan zoom pada foto, melihat preview dari sebuah file, memunculkan menu baru, dan lain-lain.

Hanya saja tekanan yang bisa diterima oleh layar juga dibatasi sehingga kamu tidak perlu menekannya terlalu keras atau malah nantinya akan merusak layar smartphone-mu.

Tertarik untuk mencobanya? Kamu bisa mencobanya di beberapa smartphone terbaru yang sudah keluar di pasaran sekaang, karena fitur ini memang diprediksi akan menjadi salah satu tren di pabrikan smartphone lainnya.

Reporter: Brilio

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: