Sukses

Pesawat Jepang Berhasil Mendarat di Asteroid, Begini Penampakannya

Hayabusa-2 sendiri akan mengumpulkan sampel debu dalam kisaran 10-100 miligram, dan akan mengirimkannya ke Bumi dalam waktu dua tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah resmi mendarat di Ryugu, pesawat luar angkasa Badan Antariksa Jepang (JAXA) Hayabusa-2, akhirnya berhasil mengabadikan wajah asteroid tersebut.

Dikutip Geek, Hayabusa-2 berhasil menyentuh permukaan Ryugu pada Jumat, 22 Februari 2019.

Pesawat tersebut juga telah menembak peluru kecil untuk menggapai permukaan asteroid dan mengumpulkan sampel debu dari objek ini.

Adapun foto Ryugu diambil dengan kamera ONC_W1 milik Hayabusa-2. Karena permukaan asteroid 'ditembak', foto memperlihatkan beberapa permukaan tidak rata dan berlubang.

Hayabusa-2 sendiri akan mengumpulkan sampel debu dalam kisaran 10-100 miligram, dan akan mengirimkannya ke Bumi dalam waktu dua tahun.

Dengan sampel ini, ilmuwan bisa mempelajari lebih lanjut tentang Ryugu dan asal usul terciptanya Tata Surya.

Walaupun JAXA masih belum yakin jumlah sampel yang dikumpulkan, foto yang diambil Hayabusa-2 mengkonfirmasi kalau proses pendaratan pesawat berjalan dengan lancar.

Sebelum pendaratan berlangsung, Hayabusa-2 sempat menurunkan objek berbentuk beanbag ke permukaan Ryugu. Beanbag tersebut berfungsi sebagai penanda untuk mengambil sampel di lokasi yang tempat.

Hayabusa-2 sendiri akan menghabiskan lebih banyak waktu di Ryugu pada tahun ini, Pesawat tersebut ditargetkan bakal kembali ke Bumi pada akhir 2020.

2 dari 3 halaman

4 Tahun di Luar Angkasa, Jepang Berhasil Daratkan Robot di Asteroid

Pesawat robotik berbentuk silindris tersebut memiliki ukuran panjang 18 centimeter dan tinggi 7 centimeter.

Ia sukses menempuh perjalanan selama hampir selama empat tahun, yang dikirim dari Bumi pada Desember 2014.

Dalam keterangan resmi JAXA, robot ditugaskan untuk mengamati karakteristik permukaan asteroid Ryugu.

Saat hendak mendarat ke asteroid, robot juga menyimpan sebuah boks kontainer kecil bernama MINERVA-II1. Kontainer digunakan untuk mempelajari bentuk permukaan asteroid.

Menariknya, ini bukan kali pertama JAXA mencoba mengirimkan robot ke asteroid yang jaraknya terbilang sangat jauh dari Bumi.

Pada 2005, mereka ternyata juga sempat berupaya untuk mengirim robot ke asteroid Ryugu, yang sayangnya gagal total karena pesawat luar angkasa Hayabusa diluncurkan pada waktu yang tidak sesuai.

Sekadar informasi, Hayabusa-2 mencapai orbit asteroid Ryugu pada Juni 2018. Robot juga telah mengambil sejumlah foto asteroid.

 

3 dari 3 halaman

Begini Cara NASA ‘Pasang Badan’ Jika Asteroid Dekati Bumi

Walau belum bisa dinyatakan berbahaya, ancaman asteroid yang bisa jatuh ke Bumi sudah jadi sorotan bagi NASA.

Badan Antariksa Amerika Serika tersebut juga sudah berencana mengembangkan ‘senjata’ khusus untuk menghancurkan objek luar angkasa ini jika mendekati Bumi.

Terkini, NASA baru saja berdiskusi dengan pemerintah Amerika Serikat dan pihak Gedung Putih untuk memutuskan strategi terbaik jika memang asteroid nanti mendekati Bumi.

Menurut yang dilansir The Independent pada Minggu (24/6/2018), NASA juga mengerahkan para ilmuwannya untuk meneliti objek luar angkasa terdekat Bumi dengan mengukur dan memperkirakan risiko.

Diungkapkan Planetary Defence Officer NASA Lindley Johnson, ilmuwan telah menemukan beberapa 95 persen objek Near Earth (dekat dengan Bumi) dengan ukuran satu kilometer atau lebih. Namun, tidak semua masuk ke dalam status bahaya untuk saat ini.

Hingga sekarang, NASA telah mengumpulkan sekitar 18.310 objek luar angkasa dari segala ukuran.

Mereka memanfaatkan teleskop untuk memantau pergerakan asteroid dan akan memperingati Bumi jika benda tersebut mendekati orbit.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: