Liputan6.com, Jakarta Dua tahun belakangan ini menjadi waktu yang paling membahagiakan bagi Grab. Setelah mengakuisisi Uber pada tahun lalu, Grab telah berkembang begitu pesat. Tak tanggung-tanggung, Grab telah menjadi superapp pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
"Sejarah (lain) yang cukup penting pada 2018 adalah ketika Grab mengambil alih operasional Uber. Sejak saat itu, luar biasa sekali kita bertransformasi dari yang tadinya (aplikasi) terbesar di Asia Tenggara untuk transportasi, sekarang kita bukan hanya besar di transportasi, tapi menuju hal yang lain," ujar President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di Empirica, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
Sebagai superapp, Grab memperbanyak menu layananannya. Tak hanya sebagai jasa transportasi, Grab juga menyediakan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti Grab Food, Delivery, Groceries, Pulsa, Bills, dan Video.
Advertisement
"Jadi kami adalah superapp pertama dan terbesar di Asia Tenggara," ucap Ridzki.
Setelah menjadi superapp, Grab baru saja mengukir sejarah lain. Kini, perusahaan teknologi yang terdapat di 336 kota di Asia Tenggara itu telah menjadi Decacorn pertama di Asia Tenggara.
Artinya, Grab memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS. Nilai ini jumlahnya 10X lipat dibandingkan perusahaan-perusahaan Unicorn, yang bervaluasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
Dilansir dari liputan6.com (9/11/2018), valuasi Grab lebih dari 11 miliar dollar AS atau Rp 161 triliun. Nilai ini diperkirakan terus meningkat, mengingat jumlah rides yang juga semakin banyak. Bulan lalu saja, Grab sudah mencapai 3 miliar perjalanan.
Valuasi tersebut dicapai Grab seelah mendapatkan pendanaan dari berbagai pihak. Misalnya, Grab mendapatkan pendanaan dari perusahaan otomotif Korea, Hyundai, senilai Rp 250 juta dollar AS atau Rp 3,6 triliun.
Selain itu, Grab juga mendapatkan investasi dari Toyota senilai 1 miliar dollar AS. Paling baru, Grab mendapatkan pendanaan dari Goldman Sachs Investment Partner dan Cini Venue. Nilainya pun cukup besar, yaitu 2,7 miliar dollar AS.
Belum lagi pendanaan dari investor lainnya, seperti Oppenheimer Funds, Ping An Capital, Mirae Asset - Naver Asia Growth Fund, dan Lightspeed Venture Partner. Karena itu, tak mengherankan bila Grab telah dinobatkan menjadi Decacorn pertama di Asia Tenggara.Â
Â
Â
(Adv)