Liputan6.com, Jakarta - Industri smartphone diakui sangat dinamis karena telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan teknologi dan segmentasi pasar, seperti ukuran pasar, evolusi bentuk produk, perilaku konsumen, serta pemain yang datang pergi.
Menurut laporan Statista, Nokia masih menjadi raja pasar dengan jumlah market share yang cukup besar (24 persen) pada satu dekade lalu.
Advertisement
Baca Juga
Namun, kini Samsung, Huawei, Apple, Xiaomi, dan Oppo menjadi merek dengan market share paling tinggi di industri smartphone global menurut laporan International Data Corporation (IDC) untuk periode Q3 taun 2018.
Laporan juga mengungkap persentase penguasaan pasar dunia dari lima produsen smartphone ini telah mencapai 69 persen.
Artinya, dari sepuluh orang pengguna smartphone, ada 7 orang yang menggunakan produk Samsung, Huawei, Apple, Xiaomi, atau Oppo.
iPrice menelusuri hal-hal tersebut dengan menggunakan data dari GSM Arena dan menuangkan sejumlah temuannya. Simak pemaparannya soal sepak terjang Samsung di industri smartphone berikut ini.
Samsung Mendominasi
Samsung punya 643 model ponsel dalam kurun 10 tahun terakhir. Jumlah ini menjadi yang terbanyak dibanding model ponsel merek lain.
Huawei yang belakangan menjadi kompetitor marketshare terdekat Samsung, justru menelurkan 192 model dalam kurun waktu yang sama. Apple malah lebih sedikit, yakni hanya menciptakan 20 model dalam satu dasawarsa ini.
Meski dominan, catatan jumlah model dari Samsung memperlihatkan penurunan yang berkelanjutan jika diperhatikan lebih rinci.
Pada rentang 2009-2013, vendor asal Negeri Ginseng tersebut merilis 461 model ponsel yang berbeda.
Sementara, pada periode 2014-2018, Samsung hanya menciptakan 182 model. Produktivitas produsen Samsung menyusut hingga selisih 7,72 persen dalam 5 tahun belakangan.
Mungkin, sebagian orang mengira salah satu penyebab berkurangnya agresivitas perilisan model baru adalah karena malfungsi model Samsung Galaxy Note 7 pada 2017.
Namun, menurut Forbes, biaya operasional untuk produksi dan logistik menjadi alasan mengapa Samsung lebih pilih-pilih untuk mengeluarkan model baru.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement