Liputan6.com, Jakarta - Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, membantah kasus perkosaan mitra Go-Massage yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada pekan lalu, menyebabkan perusahaan meluncurkan dua fitur keamanan baru. Kedua fitur tersebut adalah Share Trip (Bagikan Perjalanan) dan Emergency Hotline (Tombol Darurat).
Go-Massage merupakan layanan pemijatan yang ada di dalam aplikasi Gojek. "Tidak, kejadian itu kan terjadi beberapa waktu lalu. Sedangkan fitur ini kan sudah disiapkan sejak lama sebelum itu," ungkap Nila ketika ditanya tentang hubungan kasus tersebut dengan fitur baru, di kantor Gojek, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, Nila tidak mengungkapkan berapa lama Gojek membutuhkan waktu untuk pengembangan kedua fitur baru tersebut. Ia pun menegaskan komitmen Gojek untuk membantu para korban kekerasan seksual di layanannya.
"Kami sangat menyesal dengan kasus yang terjadi di Bandung, dan kami tidak bisa mentolerir masalah tersebut. Gojek juga akan memberikan bantuan terhadap para korban, tidak hanya dari proses hukum, tapi juga akan memberikan pendampingan secara psikologis," jelas Nila.
Seperti diketahui sebelumnya, kasus pemerkosaan yang dialami mitra Go-Massage terjadi pada saat memberikan jasa pemijatan kesehatan, Selasa (5/3).
Mengutip Laporan Polisi dengan nomor LP/56/III/2019/JBR/POLRESTABES, korban diduga diperkosa oleh seorang pemuda bernama Leonard sekitar pukul 18.25 WIB di Jalan Geger Kalong Hilir No 185A, Kecamatan Sukasari, Bandung.
Gojek Rilis 2 Fitur Keamanan
Gojek kembali merilis fitur baru. Kali ini, penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi tersebut menghadirkan dua fitur keamanan, yang diklaimnya sekaligus sebagai bentuk gerakan anti kekerasan, termasuk mencegah pelecehan seksual.
Aplikasi Gojek saat ini telah dilengkapi fitur Share Trip (Bagikan Trip) dan Emergency Darurat (Emergency Hotline).
Melalui fitur Bagikan Perjalanan ini, pengguna dapat membagikan informasi berupa lokasi penjemputan dan pengantaran, informasi mengenai driver dan kendaraannya, status perjalanan dan estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih driverdalam perjalanan. Semua informasi tersebut bisa dibagikan oleh pengguna ke orang-orang terdekatnya melalui SMS, Messenger, WhatsApp, atau LINE.
Sementara itu, fitur Tombol Darurat dapat digunakan untuk melaporkan dengan cepat situasi darurat yang terjadi selama perjalanan. Setelah laporan diverifikasi, Gojek akan segera menugaskan unit darurat untuk menangani laporan tersebut.
Untuk tahap awal, tombol darurat ini baru akan tersedia pada layanan Go-Car di wilayah Jabodetabek. Setelahnya baru diimplementasikan secara nasional. Panggilan konsumen melalui tombol ini, nantinya akan diteruskan ke unit darurat yang anggotanya terdiri dari ratusan orang dari internal Gojek.
"Kedua fitur baru ini dihadirkan untuk menambah kamanan dan kenyamanan para konsumen, sekaligus mitra kami. Fitur-fitur ini sekaligus merupakan bentuk peran aktif kami mencegah kekerasan terjadi,"Â tutur Nila.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement