Liputan6.com, Jakarta - Asteroid kuno bernama Bennu, ternyata dinilai berpotensi bahaya bagi Bumi. Pasalnya, asteroid tersebut bisa saja menabrak Bumi jika terus berputar.
Dilansir Mirror pada Selasa (19/3/2019), asteroid berukuran 510 meter ini berputar dalam kecepatan 63.000 mil per jam.
Namun, ilmuwan NASA yang bekerja dalam misi OSIRIS-REx, mengklaim kalau kecepatan rotasi asteroid tersebut meningkat sebanyak 1 detik setiap abad.
Advertisement
Baca Juga
Ini artinya, periode rotasi asteroid menjadi lebih pendek 1 detik setiap 100 tahun.
“Karena asteroid terus berputar lebih cepat dalam jutaan tahun, ia akan berputar tanpa arah dan kemungkinan bisa meledak dan menabrak atmosfer Bumi,” ujar Mike Nolan, ilmuwan dari Lunar and Planetary Laboratory di University of Arizona.
“Yang kami lakukan sekarang adalah dengan mendeteksi kecepatannya dan bekerja sama dengan misi OSIRIS-REx,” tandasnya.
Seperti diketahui, OSIRIS-REx juga mengirimkan robot untuk memasuki orbit asteroid Bennu pada 31 Desember 2018.
Rekor ini tak pelak menjadikan asteroid Bennu sebagai objek terkecil yang mampu dikelilingi sebuah robot pesawat luar angkasa.
“Tim kami terus mencoba untuk melakukan proses penerbangan ke orbit dengan manuver sempurna,” ujar investigator proyek OSIRIS-REx Dante Lauretta.
Setelah memasuki orbit, OSIRIS-REx akan terbang ke bagian kutub utara, kutub selatan, dan garis ekuator asteroid Bennu untuk mempelajari kandungan massanya.
Sejauh ini, masih minim diketahui soal karakteristik dan kandungan Bennu. Paling tidak, astronom sudah meneliti kalau asteroid kuno ini memiliki kandungan molekul dari atom oksigen dan hidrogen yang bergabung bersama, kandungan ini juga dikenal dengan nama hydroxyls.
Mengumpulkan Sampel
Dalam misi yang direncanakan berjalan selama tujuh tahun ini, OSIRIS-REx akan mengumpulkan sampel dari asteroid Bennu mengandung senyawa organik yang sangat penting bagi kehidupan.
Sekadar informasi Bennu terdiri dari molekul karbon yang berasal dari masa awal Tata Surya sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Air, yang merupakan komponen vital untuk kehidupan, bisa juga terperangkap di dalam mineral-mineral asteroid ini.
Advertisement
Antisipasi Bennu
Selain itu, Bennu dipilih untuk dijelajahi karena adanya kemungkinan bahwa asteroid ini akan menghantam bumi dalam jangka waktu 166 tahun dari sekarang.
Bennu berada di posisi kedua dalam daftar NASA, berisikan 72 objek di dekat bumi yang mempunyai potensi menghantam planet ini.
Dengan misi senilai USD 800 juta ini, peneliti berharap akan mendapatkan informasi lebih banyak tentang kemungkinan bagaimana Bennu akan mempengaruhi Bumi dalam waktu 150 tahun mendatang, demikian menurut juru bicara misi OSIRIS-REx, Erin Morton.
Pengumpulan data akan dilakukan menggunakan lengan mekanik OSIRIS-REx sepanjang 10 meter dan data direncanakan sampai ke Bumi pada tahun 2021.
Bennu berjarak 122 juta kilometer dari Bumi. Dibutuhkan tujuh menit untuk medapatkan kabar dari pesawat ruang angkasa ke pengendali penerbangan di Colorado, AS.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: