Liputan6.com, Jakarta - Perangkat baru biasanya hadir untuk memudahkan penggunanya. Salah satunya adalah earphone nirkabel yang membuat penggunanya tak perlu pusing dengan kabel-kabel yang sering menjadi kusut.
Di balik kepraktisan tersebut, ratusan peneliti justru mencemaskan soal kehadiran earphone nirkabel.Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut The Vocket, Lebih dari 250 ilmuwan dari 40 negara mengaku prihatin dengan kandungan radiasi medan elektromagnetik non-ionisasi (electromagnetic fields/ EMF) yang terdapat dalam perangkat earphone nirkabel lantaran bisa memengaruhi biologis dan kesehatan.
Perangkat dihubungkan melalui Bluetooth, secara langsung menggunakan EMF untuk mentransmisikan data yang telah diketahui berbahaya.
Lewat saluran telinga yang mengarah langsung ke jaringan otak, gelombang radio yang dipancarkan bisa meningkatkan risiko kanker, stres, hingga kerusakan genetik.
Belum Ada Bukti Jelas
Bahkan, para ilmuwan menemukan jika paparan radiasi EMF pada manusia bisa merusak DNA.Â
Kendati demikian, profesor bioteknologi di University of Pennsylvania yang telah mempelajari efek radiasi perangkat nirkabel terhadap kesehatan manusia, Kenneth Foster meyakini jika paparan radiasi EMF tidak membahayakan kesehatan manusia.
"Ada ribuan makalah yang melihat relevansi frekuensi radio dengan kesehatan, tetapi argumen ini tidak memiliki kredibilitas," ucap Kenneth Foster yang diamini oleh sebagian ilmuan lainnya.
Menurutnya, WHO dan organisasi kesehatan dunia lainnya telah mempelajari efek samping Bluetooth, WiFi, dan teknologi perangkat nirkabel lain terhadap kesehatan manusia.
Hingga kini, Foster mengatakan lembaga kesehatan dunia belum menemukan bukti yang jelas terkait risiko potensial penggunaan perangkat nirkabel.
Reporter: Dream
Sumber: Dream.co.id
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut ini:
Advertisement