Liputan6.com, Jakarta - Netflix dilaporkan tengah menyiapkan strategi baru untuk menambah jumlah pengguna di beberapa negara. Salah satunya adalah menyediakan opsi berlangganan yang lebih murah.
Dikutip dari Economic Times, Senin (25/2/2019), layanan streaming asal Amerika Serikat itu tengah menguji coba biaya berlangganan yang dikhususkan hanya untuk perangkat mobile bagi sejumlah pengguna di India, sehingga lebih terjangkau.
Sebagai gambaran, biaya berlangganan Netflix di India saat ini paling murah adalah 500 rupee atau sekitar Rp 103 ribu. Namun, dengan paket baru ini biaya yang perlu dirogoh pengguna hanya setengahnya, yakni 250 rupee atau sekitar Rp 56 ribu.
Advertisement
Baca Juga
Mengingat ini ditujukan khusus untuk pengguna mobile, konten yang tersedia hanya dapat disaksikan dalam resolusi Standard Definition (SD). Selain itu, konten tersebut hanya dapat dimainkan dalam satu perangkat di satu waktu.
Biaya anyar ini sebenarnya sudah diketahui sejak tahun lalu. Sejumlah negara, seperti Malaysia sudah lebih dulu mendapatkan akses uji coba biaya berlangganan khusus untuk perangkat mobile ini.
Menurut juru bicara Netflix, pihaknya memang tengah melakukan beberapa uji coba di sejumlah negara untuk memberikan akses berlangganan biaya khusus perangkat mobile dengan biaya lebih murah.
"Jadi, tidak seluruh pengguna akan mendapatkan opsi dan mungkin saja kami tidak pernah merilis paket ini di luar uji coba yang sedang dilakukan," tutur juru bicara tersebut.
Netflix dan Tantangannya Melokalisasi Konten di Indonesia
Netflix sendiri sudah menyambangi Indonesia sejak 2016. Hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran antarmuka dan subtitle berbahasa Indonesia.
Namun, platform streaming film dan serial tersebut justru baru menunjukkan tajinya di pasar Tanah Air sejak Oktober 2018.
Ya, sejak itu, Netflix mulai berbenah di pasar Indonesia. Film orisinal Indonesia pertamanya, The Night Comes For Us, juga telah tayang. Respons pasar dengan film ini pun terbilang positif.
Marketing Netflix tentu mengatur strategi menggandeng pengguna baru, selain membuat akun Instagram dan Twitter dengan pendekatan unik dan interaktif, Netflix mengolah kurasi film dan serial lebih terpersonalisasi agar dapat dinikmati pengguna Indonesia.
Meski sudah pasti menyelami pasar streaming Indonesia, nyatanya layanan asal Amerika Serikat (AS) ini mengaku masih harus menghadapi sejumlah tantangan dalam mengepakkan sayap bisnisnya di Indonesia.
Diungkapkan oleh perwakilan Netflix Indonesia dan Malaysia, salah satu tantangan yang kini dialami Netflix adalah lokalisasi konten berupa subtitle.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurutnya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Ya, subtitle menjadi salah satu upaya lokalisasi konten yang kami lakukan. Untuk melakukan hal ini juga tidak gampang, karena Netflix kan serial dan filmnya sangat banyak. Kami juga harus engage ke lebih banyak translator untuk hal ini,” kata Netflix Indonesia kepada Tekno Liputan6.com, Senin (4/2/2019).
Advertisement
Tantangan Lain yang Netflik Hadapi
Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi Netflix selama melakukan lokalisasi konten adalah kerjasama dengan operator, dalam hal ini, khususnya Telkom.
Seperti diketahui, pengguna layanan Telkom--termasuk Telkomsel dan IndiHome—belum bisa menggunakan Netflix secara leluasa.
Namun yang pasti, Netflix sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah operator lokal lain untuk memanjakan penggunanya, mulai dari XL, Bolt, Tri, serta Smartfren.
“Kerja sama ini untuk menyediakan paket data streaming video,” tambah Netflix Indonesia.
Adapun tantangan berikutnya adalah sosialisasi ke pengguna baru yang ingin berlangganan dengan Netflix.
Menurut Netflix Indonesia, sosialisasi di sini dimaksudkan agar pengguna baru Netflix paham kalau platform-nya memiliki sejumlah fitur yang bisa dimanfaatkan, seperti Kids Mode, di mana pengguna bisa membatasi jenis tontonan yang aman bagi anak-anak.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: