Sukses

Spotify Pakai Algoritma untuk Playlist Lebih Terpersonalisasi

Spotify juga akan memanfaatkan algoritma dari kecerdasan buatan untuk menciptakan playlist yang lebih terpersonalisasi untuk selera musik penggunanya.

Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia lagi kalau Spotify memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat fitur Discover Weekly miliknya menjadi lebih intuitif.

Ya, fitur ini adalah fitur yang menghadirkan musik-musik baru yang mungkin belum pernah didengarkan pengguna, tetapi taste dan genre musik tersebut dijamin bakal sama dengan selera penggunanya.

Ke depannya, tak cuma Discover Weekly saja yang akan disokong keccerdasan buatan.

Nanti, Spotify juga akan memanfaatkan algoritma dari kecerdasan buatan untuk menciptakan playlist yang lebih terpersonalisasi untuk selera musik penggunanya.

"Kami paham betul selera musik orang-orang itu berbeda dan lagu-lagu yang ingin dinyanyikan mungkin berbeda-beda. Ini kenapa kami ingin menciptakan playlist di mana sesuai dengan selera pendengarnya dan lebih masuk ke telinga mereka," kata Spotify seperti dilansir Ubergizmo pada Jumat (29/3/2019).

Sebelumnya, layanan streaming musik asal Swedia ini juga berencana untuk menggarap playlist berdasarkan DNA pengguna. Bahkan, Spotify sudah bekerja sama dengan perusahaan genealogi Ancestry.com.

Lewat kerja sama dengan perusahaan genealogi ini, pengguna dapat melacak sejarah keluarganya dan hasilnya dikirimkan ke Spotify.

Lalu, layanan tersebut akan membuat daftar putar berdasarkan informasi keluarga pengguna dan lagu yang didengarnya.

"Program ini mendorong pengguna mengetahui lagu berdasarkan riwayat leluhurnya," tutur Global Head of Partner Solutions Spotify Danielle Lee.

Karenanya, pengguna yang tertarik dapat mendaftar dengan biaya US$ 99 melalui program AncestryDNA.

Ancestry selaku perusahan rekanan juga memastikan akan melindungi data pengguna yang terlibat program ini. Karenanya, Spotify tidak akan memiliki akses ke data DNA tiap pelanggan Ancestry.

Jika tidak ingin menyerahkan DNA tapi tetap ingin merasakan pengalaman mendengar musik dari para leluhurnya, AncestryDNA menawarkan opsi lain. Jadi, pengguna yang sudah mengetahui daerah leluhurnya tinggal memasukkan informasi tersebut laman khusus.

Setelah itu, Spotify akan membuatkan daftar putar yang dibuat berdasarkan wilayah dari beragam genre musik.

Seluruh informasi yang diberikan sepenuhnya dimasukkan sendiri oleh pengguna sehingga dapat disesuaikan dengan keinginannya.

 

2 dari 3 halaman

Spotify Mungkinkan Pengguna Blokir dan Mute Musikus

Spotify baru saja menguji fitur terbarunya, yang memungkinkan pengguna bisa memblokir atau mute musikus yang mereka tidak sukai.

Dilansir Ubergizmo pada Selasa (22/1/2019), fitur yang disebut dengan istilah "Don't Play This Artist" ini baru diuji lewat aplikasi versi iOS.

Dengan pengujian tersebut, fitur ini nantinya akan memblokir musikus secara keseluruhan, bukan hanya musik-musik tertentu saja.

Jadi jika si pengguna memblokir musikus A, semua musik, album, EP, serta single-nya tidak akan muncul di daftar library lagu, chart list, playlist, hingga radio stations.

Selain blokir, pengguna dapat melakukan mute, yang masih bisa memungkinkan profil dan musik dari musikus dapat diakses.

Fitur ini, sebetulnya sudah direncanakan Spotify untuk dirilis sejak 2017. Namun, layanan streaming musik tersebut baru berencana untuk menggulirkannya awal tahun ini.

Adapun alasan pengujian fitur ini merupakan respons Spotify kepada pengguna yang mengeluh saat mereka tiba-tiba mendengar musik yang mereka tidak suka saat menyetel sebuah playlist.

 

3 dari 3 halaman

Spotify Kantongi 87 Juta Pelanggan Berbayar

Spotify baru saja mengumumkan peningkatan jumlah pelanggan berbayarnya. Per bulan ini, November 2018, jumlah pelanggan berbayar Spotify meningkat hingga 87 juta.

Peningkatan tersebut terbilang masif, mengingat pada Juli 2018 jumlah pelanggan berbayar aplikasi streaming musik ini menyentuh 83 juta.

Selain itu, seperti dilansir Ubergizmo pada Jumat (2/11/2018), Spotify juga mengungkap jumlah pengguna aktif bulanannya yang kini sudah mencapai 191 juta.

Adapun jumlah tersebut meningkat 28 persen jika dibanding dengan jumlah sebelumnya.

Perusahaan dengan demikian percaya diri menargetkan akan bisa mencapai 93-96 juta pelanggan berbayar pada akhir tahun ini.

Begitu pun dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang ditargetkan bisa mencapai 206 juta pada waktu yang sama.

"Pertumbuhan pengguna kami terus tumbuh dari paket Family dan Student kami," ujar Spotify.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: