Liputan6.com, Jakarta - Bulan lalu, Samsung resmi mengungkap lini seri Galaxy S terbarunya, yakni Galaxy S10, S10 Plus, dan S10e.
Perusahaan memperkenalkan salah satu fitur unggulan di Galaxy S10 dan S10 Plus, yakni sensor sidik jari di layar menggunakan teknologi ultrasonik.
Diklaim sebagai paling aman dibandingkan dengan pemindai sidik jari biasa, nyatanya teknologi tersebut mampu dikelabui. Hal tersebut dibuktikan oleh pengguna Imagur dengan akun darkshark.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Engadget, Selasa (9/4/2019), ia mampu membuka kunci layar Galaxy S10 dengan menggunakan sidik jari yang dicetak menggunakan printer 3D.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Pakai Sidik Jari yang Dicetak
Dijelaskan, ia menggunakan sidik jari miliknya yang dipotret dari gelas anggur. Setelah itu, dia mengedit foto tersebut memakai software Photoshop dan membuat model 3D sidik jarinya memakai program 3DS Max.
I attempted to fool the new Samsung Galaxy S10's ultrasonic fingerprint scanner by using 3d printing. I succeeded.
Setelah itu, ia pun mencetak model 3D sidik jari tersebut menggunakan printer 3D-nya.
Advertisement
Teknologi Ultrasonik
Lebih lanjut, teknologi ultrasonik di Galaxy S10 memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi sidik jari seseorang, membandingkannya dengan data yang sudah tersimpan di dalam perangkat.
Dengan peretasan yang dilakukan darkshark, pastinya bakal banyak pengguna yang akan mempertanyakan seaman apa teknologi sensor sidik jari di Galaxy S10 tersebut.
(Ysl/Jek)