Sukses

Tanya Tekno: Apa Risiko Pemakaian Charger Bertegangan Lebih Tinggi?

Saya coba-coba isi baterai smartphone pakai charger dengan tegangan dan arus yang lebih tinggi dari bawaan pabrik. Apa kebiasaan ini aman dalam jangka panjang?

Liputan6.com, Krakow - Halo, Tekno Liputan6.com. Dulu saya coba-coba isi baterai smartphone pakai charger dengan tegangan dan arus yang lebih tinggi dari bawaan pabrik.

Ternyata proses charging lebih cepat. Kebiasaan ini masih saya lakukan sampai sekarang.

Apa kebiasaan ini aman untuk baterai smartphone dalam jangka panjang?

Makasih. Galih.

 

2 dari 3 halaman

Jawaban Kami

Ilustrasi baterai smartphone. Dok: electronics.howstuffworks.com

Terima kasih banyak atas pertanyaannya, Galih. Perlu kamu ketahui, semua perlengkapan atau aksesori bawaan pabrikan pastinya sudah dirancang sedemikian rupa untuk spesifikasi masing-masing gadget.

Kalau charger yang kamu maksud memiliki teknologi pengisian daya cepat (Quick Charging, QC), pastikan terlebih dahulu apakah smartphone kamu atau lebih tepatnya chipset dari perangkat sudah mendukung teknologi ini atau tidak.

Misalnya, saat ini sudah banyak tipe smartphone dengan chipset Snapdragon yang mendukung QC.

Jadi, pemakaian charger selain bawaan pabarik (after market) dengan embel-ebel QC untuk smartphone itu hampir bisa dipastikan aman.

Risiko kerusakan akan muncul apabila smartphone belum mendukung teknologi QC. Namun dalam kasus seperti ini, risiko kerusakan tidak akan menimpa baterai, melainkan regulator antara baterai dan mesin.

 

3 dari 3 halaman

Sampaikan Pertanyaan Kamu ke Kami

Ilustrasi baterai lithium (sumber: forbes.com)

Pertanyaan ini dijawab oleh Zhillan, yang merupakan Technical Strategy Urgent.id. Adapun Urgent.id adalah startup asal Bandung yang memfokuskan layanan pemesanan servis ponsel, laptop, dan barang elektronik lainnya.

Buat kamu yang ingin mengirimkan pertanyaan seputar teknologi, silahkan kunjungi tautan ini untuk mengetahui caranya.

(Why/Ysl)