Liputan6.com, Jakarta - Kurang lebih setengah miliar tahun lalu, Bumi masih berupa bola salju raksasa yang meluncur di angkasa. Gletser diklaim menyelimuti dunia hingga ke khatulistiwa.
Baru-baru ini, para ilmuwan mengklaim telah menemukan episode terakhir salju yang menutupi Bumi. Diperkirakan, bola salju terakhir ditemukan pada 635 juta tahun yang lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Es yang terbentuk lebih dari beberapa ribu tahun itu, meleleh tidak lebih dari 1 juta tahun," kata ahli paleobiologi di Virginia Polytechnic Institute and State University Blackburg, Shuhai Xiao.
Dilaporkan Science Magazine, dari dugaan awal, es salju tersebut mencair karena karbondioksida yang dipancarkan oleh gunung berapi purba.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menciptakan Efek Rumah Kaca?
Kondisi ini diduga menciptakan efek rumah kaca dan membuat lapisan es mencair dengan cepat.
Xiao dan rekan penelitinya mengambil contoh batuan vulkanik dari Provinsi Yunan, Tiongkok.
Di lokasi ini, konon terdapat jenis batuan yang disebut cap carbonate, endapan unik dari batu kapur dan dolostone yang terbentuk ketika masa bola salju Bumi.
Â
Advertisement
Belum Bisa Mewakili Kondisi Alam
Dengan menggunakan perhitungan radiometrik, tim peneliti menemukan batuan vulkanik berusia 634,6 juta tahun.
Meski begitu, asumsi yang diajukan Xiao belum mewakiliki keseluruhan kondisi alam.
Ahli geologi di Utah State University in Logan, Carol Dehler, beralasan Xiao hanya menunjukkan sampel dari satu lokasi.
"Perlu mencari bukti batuan vulkanik berusia kuno di belahan bumi lain. yang kira-kira sama lazimnya dengan mencari unicorn," kata Carol.
Reporter: Dream
Sumber: Dream.co.id
(Jek)
Â