Sukses

Pendiri WikiLeaks Julian Assange Ditangkap Kepolisian Inggris

Penangkapan ini dilakukan di Gedung Kedutaan Besar Ekuador di London. Di tempat tersebut, pendiri WikiLeaks tersebut mengklaim telah mendapatkan suaka sejak 2012.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertahun-tahun sembunyi, kepolisian Inggris akhirnya menangkap pendiri WikiLeaks Julian Assange.

Penangkapan salah satu orang paling dicari di dunia itu ditangkap setelah Ekuador menarik status suakanya.

Mengutip laman The Verge, Jumat (12/4/2019), penangkapan ini dilakukan di Gedung Kedutaan Besar Ekuador di London. Di tempat tersebut, pendiri WikiLeaks tersebut mengklaim telah mendapatkan suaka sejak 2012.

Assange dibawa ke luar dari kedutaan oleh otoritas dan ditahan di kantor polisi pusat London. The Verge menyebut, Assange terdengar memohon, "Inggris harus menolak upaya ini oleh administrasi Trump."

Kini, Assange telah ditempatkan di Pengadilan Wesminster Magistrates untuk disidang.

Masa depan Assange di kedutaan Ekuador dipertanyakan tahun lalu setelah presiden Ekuador mengatakan ia pada akhirnya harus meninggalkan properti tersebut dan mengungkap, pihaknya tengah dalam pembicaraan dengan otoritas berwenang Inggris untuk mengakhiri suaka Assange.

Pada Oktober lalu, Assange juga diberikan seperangkat aturan rumah tahanan baru, termasuk di dalamnya untuk merawat kucingnya dan menghindari campur tangan politik menggunakan WiFi kedutaan.

Dengan berlakunya aturan ini, Assange kemudian menunjukkan orang lain menggantikannya sebagai editor WikiLeaks.

2 dari 3 halaman

Komentar Presiden Ekuador

Merespon video penangkapan Julian Assange yang beredar di Twitter, presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan, negaranya menghormati hak-hak suaka.

"Namun, perilaku tidak sopan dan agresif dari Assange yang bermusuhan dan mengancam struktur organisasi Ekuador telah melanggar perjanjian internasional. Suaka Assange tidak dapat dipertahankan lagi," katanya.

Bahkan, Moreno menyebut Assange telah melakukan intervensi terhadap urusan internal perusahaan.

Terkait hal ini, Moreno kemudian memblokir akses Assange atas kamera keamanan, menganiaya penjaga, dan mengakses file keamanan kedutaan tanpa izin.

Moreno mengatakan, pemerintah Inggris telah mengonfirmasi secara tertulis bahwa Assange tidak akan diekstradisi ke negara yang menggunakan penyiksaan atau hukuman mati.

3 dari 3 halaman

Sejarah Suaka Jualian Assange

WikiLeaks terkenal sejak 2010 ketika laman tersebut mempublikasikan sekumpulan dokumen rahasia yang dibocorkan oleh Chelsea Manning, mantan analis intelijen militer yang yang membagikan rahasia militer dan diplomatik.

Pendiri WikiLeaks ini pertama kali mendapatkan suaka pada 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas tudingan kekerasan seksual.

Selanjutnya, Assange dituduh membantu Rusia dalam mencampuri pemilihan presiden AS pada 2016 dengan menerbitkan 19 ribu email yang dicuri dari kampanye Hillary Clinton dan Komite Nasional Demokrat.

Pada tahun lalu, 12 perwira intelijen Rusia didakwa atas kejahatan tersebut, salah satunya dituding terkait dengan pendiri WikiLeaks tersebut.

(Tin/Isk)