Samsung Buka Pemesanan Galaxy Fold di AS 12 April 2019

Liputan6.com, Jakarta - Samsung akan menggelar penjualan smartphone lipat pertamanya, Galaxy Fold, di Amerika Serikat (AS) pada bulan ini.

Galaxy Fold akan dijual di negara tersebut melalui dua operator AT&T dan T-Mobile.

Dilansir Phone Arena, Jumat (12/4/2019), konsumen yang tertarik untuk membeli smartphone tersebut dapat terlebih dahulu mendaftar.

Samsung akan membuka pendaftaran bagi konsumen mulai besok, Sabtu (12/4/2019), waktu setempat.

Pendaftaran hanya bisa dilakukan di situs web resmi Samsung. Menurut Samsung, suplai Galaxy Fold akan terbatas.

Sehingga jika konsumen benar-benar menginginkan smartphone tersebut, maka harus melakukan pendaftaran secepat mungkin.

Samsung ketika mengumumkan Galaxy Fold pada Februari, mengatakan bahwa harga jualnya USD 1.980.

Sejak saat itu, belum ada informasi baru tentang harga jualnya. Sehingga kemungkinan itu merupakan harga final.

Galaxy Fold merupakan satu dari dua smartphone lipat yang sudah diumumkan secara resmi. Perangkat lain adalah Huawei Mate X.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tekno Liputan6.com berkesempatan untuk membongkar boks Samsung Galaxy S10 Plus

2 dari 2 halaman

Samsung Batasi Jumlah Produksi Galaxy Fold

Samsung dilaporkan sudah memesan berbagai material untuk perakitan massal Galaxy Fold pada akhir bulan lalu. Namun, perusahaan tidak akan memproduksi smartphone tersebut dalam jumlah yang sangat besar.

Sejumlah sumber industri mengatakan, kecil kemungkinan Samsung akan memproduksi Galaxy Fold dalam skala besar.

Oleh sebab itu, smartphone tersebut kemungkinan juga tidak akan tersedia di banyak toko elektronik biasa.

Samsung disebut akan memposisikan smartphone layar lipat itu sebagai produk yang khusus dijual melalui operator, lengkap dengan berbagai layanan pendukungnya. Galaxy Fold dibanderol USD 1.980.

Lebih lanjut, Samsung dipredksi hanya akan memproduksi maksimal 100 ribu unit Galaxy Fold per bulan. Jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan tingkat produksi yang dijadwalkan untuk Galaxy S10, sebesar 3 juta sebulan.

Di luar labelnya sebagai perangkat super premium, kerumitan proses produksi juga disebut membuat perusahaan tidak bisa memproduksinya dalam skala besar.

(Din/Jek)