Liputan6.com, Jakarta - OnePlus dilaporkan sedang menyiapkan sejumlah smartphone, tapi tidak ada yang deretan perangkat itu memiliki desain lipat akan dirilis dalam waktu dekat ini.
Hal ini diketahui dari pernyataan sang CEO, Pete Lau, saat berbicara dengan para mahasiswa European Institute of Design di Milan, Italia.
Dilansir GSM Arena, Senin (13/4/2019), smartphone layar lipat tidak siap dalam waktu dekat ini, dan penyebabnya bukan hanya dari faktor harga.
Advertisement
Lau mengatakan, pihaknya tidak melakukan sesuatu yang secara fundamental berbeda dari ponsel saat ini. Layar lipat memang memiliki potensi, tapi untuk ponsel, belum.
Baca Juga
OnePlus saat ini justru sedang mengerjakan sebuah TV atau yang disebut oleh Lau sebagai "layar pintar". Ia melihat remote control sudah ketinggalan zaman, dan menekankan Artificial Intelligence (AS) bisa mempelajari kebiasaan para pengguna dan memiliki infomasi yang relevan untuk mereka.
Ambisi lain OnePlus saat ini adalah masuk ke bisnis otomotif. Lau mengindikasikan kemungkinan berbagai hal yang bisa dilakukan dengan adanya 5G, misalnya, meningkatkan kemampuan asisten virtual.
Selain itu, perusahaan juga akan membuat berbagai produk untuk kantor. Seperti sesuatu terhubung ke cloud, yang dikombinasikan dengan kemajuan dalam 5G dan AI.
Sejauh ini, proyek TV OnePlus merupakan yang paling maju dalam proses pengembangan dibandingkan produk lain yang disebutkan di atas.
Namun, belum ada informasi mengenai waktu peluncurannya. Produk untuk mobil dan kantor akan dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan.
Bos BlackBerry Pesimistis dengan Smartphone Layar Lipat
Smartphone layar lipat baru memulai debut pada awal tahun ini, tapi CEO BlackBerry, John Chen, pesimis dengan keberhasilan produk tersebut. Ia menilai daya tarik smartphone tersebut rendah karena inovasi yang tidak begitu banyak.
Chen secara pribadi menginginkan sesuatu yang lebih cepat dengan peningkatan fungsi. Sehingga ia menilai, tidak ada terobosan yang begitu besar pada smartphone layar lipat.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai fitur seperti pemindai sidik jari, pengenalan wajah, dan pemindai iris mata, sudah diperkenalkan jauh sebelum smartphone layar lipat ada. Chen pun menyayangkan smartphone layar lipat yang justru menjadi tebal ketika dilipat.
"Semua orang menginginkan layar yang lebih besar, tapi smartphone-smartphone itu (smartphone layar lipat) menjadi tebal," ujar Chen.
Â
Advertisement
Galaxy Fold dan Mate X
Saat ini sudah ada dua smartphone layar lipat yang diumumkan, Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X.
Huawei dan Samsung mengambil langkah berbeda untuk desain smartphone layar lipat. Huawei Mate X memiliki satu layar besar, yang untuk dijadikan sebuah ponsel, harus dilipat ke arah belakang.
Sementara Galaxy Fold memiliki dua layar, dengan salah satunya berukuran kecil. Untuk membuatnya seperti tablet, maka perangkat tersebut harus dibuka seperti membuka buku.
(Din/Ysl)