Sukses

Usai Pilpres 2019, Situs KPU Down

Komisioner KPU menyebut situs KPU down karena tingginya trafik orang yang mengakses situs tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sehari setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, situs resmi milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak bisa diakses alias down.

Adapun situs KPU yang tak bisa diakses antara lain adalah https://kpu.go.id serta laman penghitungan suara Pemilu 2019 real count di https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/

Tautan terakhir memang menyajikan hasil penghitungan suara Pilpres 2019 yang diselenggarakan di tiap-tiap daerah.

Laman tersebut sempat bisa diakses semalam, tapi kemudian tidak dapat diakses pagi ini.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi ketika dikonfirmasi memastikan sistem IT KPU aman-aman saja.

"Kalaupun hari ini atau beberapa saat lalu down, karena memang traffic-nya sangat tinggi," katanya kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/4/2019).

2 dari 3 halaman

Trafik Diprediksi Turun Dua Hari Lagi

Dia mengatakan, warganet penasaran setelah diombang-ambingkan oleh hasil penghitungan cepat atau quick count yang berbeda dengan situs hitung KPU.

"Pada hari pertama traffic-nya kan tinggi sekali mungkin di dua hari selanjutnya traffic-nya sudah lebih normal," tutur Pramono.

Saat ini tautan hitung suara kembali dapat diakses, sehingga publik bisa melihat proses penghitungan suara.

3 dari 3 halaman

Situs DPT Tak Bisa Diakses

Sebelumnya jelang Pemilu 2019, warganet juga mengeluhkan situs DPT KPU tak bisa diakses. 

Salah satu laman untuk mengecek DPT yaitu lindungihakpilihmu.kpu.go.id. Laman tersebut akan menyajikan data mengenai status DPT setelah memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Namun, laman yang banyak digunakan warga masyarakat itu sulit diakses.

Tiap memasuki laman tersebut, terpampang notifikasi "this site can't be reached" alias situs ini tidak bisa diakses.

Pada pukul 12.27 WIB, laman Dream sempat mencoba mengakses laman tersebut menggunakan situs web. Sesuai dengan keluhan warganet, situs ini memang masih sulit diakses. 

(Tin/Ysl)

Video Terkini