Sukses

Kemkominfo Tawarkan Beasiswa S2, Ini Informasinya

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuka kesempatan bagi PNS dan masyarakat umum untuk mendaftarkan diri dalam program beasiswa S2 di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuka kesempatan bagi PNS dan masyarakat umum untuk mendaftarkan diri dalam program beasiswa  S2 di luar negeri.

Program beasiswa S2 luar negeri ini dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kapasitas sumber daya manusia di tahun anggaran 2019.

Beasiswa ditawarkan oleh Badan Penelitian dan pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkominfo.

Dalam keterangan resmi Kemkominfo yang Tekno Liputan6.com kutip, Sabtu (20/4/2019), beasiswa S2 Kemkominfo difokuskan di Tshinghua University yang ada di Tiongkok dan International Institute of Information Technology Bangalore di India.

Adapun jurusan yang ditawarkan terkait dengan Kebijakan Publik serta Teknologi Informasi untuk mendukung ekonomi digital.

2 dari 3 halaman

Pendaftaran dan Seleksi Administrasi

Rencananya, pendaftaran dan seleksi administrasi dilaksanakan hingga tanggal 24 April 2019.

Selanjutnya, terkait dengan prosedur pendaftaran, jadwal pendaftaran, hingga jadwal tes di perguruan tinggi bisa dilihat di masing-masing perguruan tinggi.

Mereka yang berminat bisa melihat keterangan lebih lanjut terkait penyelenggaraan program beasiswa melalui https://k-cloud.kominfo.go.id/s/BeasiswaLuarNegeriKominfo 

3 dari 3 halaman

Gelontorkan Rp 140 Miliar untuk Beasiswa

Sebelumnya, Kemkominfo menyebut bakal menggelontorkan Rp 140 miliar untuk beasiswa dengan tujuan menambah tenaga ahli di bidang digital. Indonesia membutuhkan 600 ribu tenaga kerja digital baru tiap tahunnya. 

"Kita butuh sebanyak 600 ribu digital talent setiap tahun dari berbagai level. Seperti teknisi, engineering, spesialis sampai managerial," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, saat melepas lulusan Apple Developer Academy, di BSD City, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/3/2019).

Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah fokus mempersiapkan di level teknisinya. Sebab, keterampilan yang akan dikuasai nantinya akan langsung terjun ke masyarakat, seperti pelaku startup.

Makanya, pemerintah sejak 2018 sudah menyiapkan beasiswa untuk belajar digital tersebut. Pada tahun pertamanya saja, Indonesia sudah meluluskan seribu orang untuk langsung bekerja di masyarakat.

Di tahun ini, pemerintah menargetkan bakal ada seribu orang mendapatkan beasiswa secara cuma-cuma. "Memangkan targetnya 20 ribu, yang daftar itu sampai 46 ribuan, lalu disaring menjadi 21 ribu. Dan yang sudah diterima itu seribu," kata Rudiantara.

Menurutnya, pada pertengahan April nanti, bagi mereka lulusan SMA atau SMK, D3 atau S1, hingga maksimal berusia 29 tahun, bisa ikut mendaftar secara online untuk beasiswa ini.

Sebab, pemerintah menargetkan kaum milenial untuk menjadi startup pembangun ekonomi digital di Indonesia dan revolusi industri 4.0.

Lalu, mereka akan ditempatkan di 40 universitas negeri dan swasta, terutama politeknik yang ada di Indonesia.

"Pemerintah yang bayar, Menkominfo mengeluarkan sekitar Rp 140 miliar. Itu untuk pinjaman ke kampus, tenaga pengajar, sampai transportasi mahasiswanya," ujar Rudiantara.

(Tin/Isk)

Â