Liputan6.com, Yogyakarta - Smartphone berbasis Android dengan teknologi layar sentuh bagi Harmini masih begitu rumit digunakan. Terbiasa dengan ponsel jadul yang hanya memiliki fitur panggilan dan pesan singkat membuat nenek dua cucu ini sangat asing dengan fitur-fitur canggih yang tersaji dalam smartphone yang diberikan oleh anaknya.
Namun, siapa sangka segenggam smartphone itu dapat menghubungkannya pada kemudahan bertransaksi dalam menunjang usaha yang telah dirintis sejak puluhan tahun silam di Pasar Jambon, Desa Sindumartani, Sleman, Yogyakarta.
Awalnya, Harmini mengaku tak cukup percaya diri ketika harus mengunggah dan menginstal aplikasi dompet digital.
Advertisement
Baca Juga
“Saya kadang malu, soalnya HP-nya sering eror. Tetapi ternyata sambil belajar dan merasakan sendiri manfaatnya, saya jadi semakin merasakan banyak kemudahan menggunakan aplikasi dompet digital,” ujar Harmini sembari menunjukkan aplikasi DANA di layar ponselnya.
Harmini mengakui kemajuan teknologi yang kian masif ini semakin memudahkan aktivitasnya, baik dalam mengembangkan usaha berjualan pakaian yang dijalankannya maupun pemanfaatan teknologi dompet digital dalam kehidupan sehari-harinya. Antara lain dalam bertransaksi belanja di toko sembako, beli pulsa listrik, maupun pembayaran jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan.
“Tapi paling terasa itu kalau mau beli pulsa listrik dan belanja sembako. Karena ternyata saya tidak perlu bawa uang tunai yang banyak di dalam dompet, atau kalau pulsa listrik habis di malam hari, tidak perlu jauh-jauh beli ke minimarket,” ungkap ibu lima anak ini dalam keterangannya, Minggu (21/4/2019).
Pencatatan Penjualan Kian Mudah
Sedangkan untuk menunjang usahanya di Pasar Jambon, Harmini mengaku kian mudah dalam melakukan pencatatan penjualan setiap harinya. Pasalnya, semua transaksi secara otomatis tersimpan dalam riwayat transaksi dalam DANA, aplikasi dompet digital yang ia gunakan.
Pasar Jambon merupakan salah satu contoh Desa Digital 4.0 yang didorong oleh Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Kabupaten Sleman, DIY.
Tak dipungkiri pembukuan bagi pelaku usaha mikro seperti di kalangan pedagang pasar masih menjadi kendala yang dihadapi dalam pengembangan bisnis sektor tersebut.
Kemudahan pencatatan serta akumulasi transaksi bisnis yang dihadirkan dalam dompet digital DANA, diakui oleh Harmini menjadi solusi bagi pengembangan usahanya.
"Kalau ada penjualan, terkadang tidak langsung dicatat. Tetapi dengan transaksi lewat dompet digital, semua laporan penjualan jadi tersimpan, jadi kalau lupa, bisa dibuka saja DANA-nya," ucapnya.
(Isk/Jek)
Advertisement