Liputan6.com, Jakarta - Dalam survei terbaru yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) tentang dampak Go-Food bagi perekonomian Indonesia tahun 2018, menyebutkan ada peningkatan volume transaksi.
Menurut Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K. Walandouw, peningkatan klasifikasi omzet usaha ini menunjukkan UMKM yang bergabung dengan Go-Food mengalami perluasan pasar dan naik kelas, seperti dari mikro ke kecil, dari kecil ke menengah.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan UMKM yang naik kelas dan usahanya membesar, maka mereka bisa menyerap tenaga kerja dan menyumbang lebih banyak kepada ekonomi daerah atau nasional," ujar Paksi di Jakarta, Senin (22/4/2019) sebagaimana dikutip dari Merdeka.com.
Paksi melanjutkan, peningkatan volume dan omzet bisnis memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya.
Hal ini ditunjukkan dari 85 persen responden UMKM yang menginvestasikan kembali pendapatannya dari Go-Food ke dalam usaha mereka.
Manfaat yang Dirasakan
Terkait manfaat yang dirasakan mitra Go-Food, Paksi menjelaskan bahwa UMKM menilai positif prospek bisnis dengan Go-Food secara jangka panjang dibandingkan dengan layanan sejenis lainnya.
"Saat responden UMKM ditanyakan apa alasan utama mereka bergabung dengan Go-Food, kami menemukan banyak alasan," terangnya.
Dikatakannya, beberapa responden alasannya sebagai berikut: 87 persen responden UMKM menilai layanan Go-Food lebih terpercaya dibandingkan kompetitor; 87 persen responden UMKM menilai layanan lebih aman dibandingkan kompetitor; dan 90 persen responden UMKM bergabung menjadi mitra karena Go-Food sudah ada lebih lama di Indonesia dibandingkan kompetitor.
Advertisement
Bawa Dampak Positif
"Penilaian positif dalam prospek bisnis jangka panjang menyuratkan kepercayaan UMKM kepada platform teknologi seperti Gojek yang membawa dampak positif berkelanjutan kepada bisnis mereka di tengah perubahan perilaku konsumen terutama di segmen generasi millenial dan generasi Z," ujar Paksi.
Selain itu, berdasarkan hasil survei LD FEB UI 2018 kepada 1,000 mitra UMKM Go-Food di 9 kota (Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, Yogyakarta), ditemukan bahwa mitra UMKM Go-Food berkontribusi sebesar Rp 18 triliun kepada perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan metode perhitungan yang sama, kontribusi mitra UMKM GO-FOOD pada tahun 2017 adalah Rp 6,9 Triliun.
"Dengan UMKM yang mengalami kenaikan omzet dan menginvestasikan kembali pendapatannya, kontribusi UMKM mitra Gojek bisa terus membesar dari tahun ke tahun," terangnya.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com