Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Hal itu disampaikan Jokowi saat menanggapi laporan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.
Dalam laporannya, Bambang menyebut tiga lokasi alternatif tersebut, yakni pertama tetap di Jakarta, kedua di sekitar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sementara opsi ketiga di luar Pulau Jawa.
Advertisement
Baca Juga
Wacana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta segera menuai beragam reaksi dari warganet. Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (29/4/2019), #IndonesiaIbuKotaBaru masuk dalam daftar Trending Topic di Indonesia.
Reaksi yang dikicaukan oleh para warganet pun beragam, mulai dari guyonan, harapan, hingga pendapat terkait rencana tersebut. Nah, untuk mengetahui seperti apa reaksi terhadap wacana ini, berikut ini ada beberapa tweet yang sudah dihimpun dari Twitter.
Kota manapun yg terpilih yg penting Ibu Pertiwi tetap Indonesia, dengan Bhineka tunggal ika dan Pancasila #IndonesiaIbuKotaBaru
— Tomy Peter (@tomzbrand) April 29, 2019
Yang penting jangan yang kepadatan ( bangunan ) nya mendekati Jakarta lah ya, misal : Surabaya, Semarang, Manado, Ambon.#IndonesiaIbuKotaBaru
— Gilang Aka (@gilang_aka) April 29, 2019
Ibukota pindah sih gamasalah yang jadi masalah ntar ada pembangunan di ibukota yang baru mau masuk kerjanya yang penting jangan pakek orang dalam #IndonesiaIbuKotaBaru
— Taufik Prayudha (@TaufikPrayudha1) April 29, 2019
Mau pindah kemana neh Ibu Kota? Macet, Polusi, Sibuk, Hampa nya ikutan pindah juga gak? #IndonesiaIbuKotaBaru
— Widi Irawan (@widiirawann) April 29, 2019
Pindah nya ibu kota Indonesia emang bisa diharapkan untuk infrastruktur yang merata, yang kebetulan tujuan dari pak Jokowi yaitu Indonesia sentris. Tapi ingat itu semua membutuhkan triliunan rupiah untuk mewujudkan semua itu. #IndonesiaIbuKotaBaru
— Fadhlan Anhari (@fadhlan_anharii) April 29, 2019
ibu kota aja udh ada rencana mau pindah??? kamu ga ada niatan mau pindah dari hati aku?? #IndonesiaIbuKotaBaru
— Queenn👸🏼 (@febiollads) April 29, 2019
Mau dipindah ke manapun ibukotanya, terserah sih, Asal doi gak pindah ke mantan aja#IndonesiaIbuKotaBaru
— Balletsliper_ (@Ditasulistia1) April 29, 2019
Kalo emang ibukota pindah ke Kalimantan, please mohon dengan sangat sangat tetap jaga hutan dan orang utan #IndonesiaIbuKotaBaru
— Nindri (@nindriekay) April 29, 2019
Pilih di Luar Jawa
"Kalau saya sih alternatif satu dan dua sudah tidak," ucap Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Jokowi memiliki pertimbangan tersendiri sehingga menolak ibu kota tetap di Jakarta atau dipindahkan di sekitar Pulau Jawa. Jakarta atau Pulau Jawa disebut sebagai kawasan rawan macet dan banjir.
"Ada pencemaran yang berat juga. Ini di Pulau Jawa, sungai-sungai di Pulau Jawa merupakan 10 sungai yang paling tercemar di dunia," ujarnya.
Selain itu, degradasi sosial di Jakarta atau Pulau Jawa semakin tajam. Sementara lahan di Pulau Jawa semakin sempit akibat peralihan fungsi.
"Dan informasi yang saya terima, sebanyak 40 ribu hektare lahan yang sangat produktif beralih fungsi di Jawa, setiap tahunnya. Dari sawah ke properti," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Advertisement
Optimistis Terwujud
Jokowi memimpin rapat terbatas Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota siang ini. Jokowi optimistis pemindahan ibu kota negara akan terwujud bila dipersiapkan dengan matang.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini menyadari memindahkan ibu kota negara membutuhkan persiapan yang panjang. Di sisi lain, pemerintah juga perlu menentukan lokasi yang tepat. Sehingga pemindahan ibu kota memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan infrastruktur.
"Pemilihan lokasi yang tepat harus memperhatikan aspek geopolitik, geostrategis, kesiapan infrastruktur pendukung dan pembiayaan," ujarnya.
Pemindahan ibu kota negara harus memikirkan kepentingan jangka panjang. Pemindahan ibu kota juga harus mempertimbangkan dua hal, yakni pusat pengelolaan pemerintahan dan pelayanan publik serta pusat pengelolaan bisnis.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: