Liputan6.com, Jakarta - Pengembang gim Fortnite, Epic Games, dikabarkan sedang dalam proses mengakuisisi studio gim yang membuat Rocket League, Psyonix.
Meski belum mengungkap berapa nilai akuisisi tersebut, studio gim pembesut Fortnite itu dipastikan tetap merekrut 132 karyawan Psyonix, sebagaimana dilansir Tech Crunch, Sabtu (4/5/2019).
Epic Games juga menyatakan, tidak akan melakukan perubahan besar terhadap studio gim yang bermarkas di San Diego, Amerika Serikat tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Jika proses akuisisi berlangsung lancar, paling cepat gim Rocket League bakal tersedia di toko digital Epic Games pada akhir 2019, dan menarik diri dari Steam (toko digital Valve) pada saat yang sama.
Menanggapi rencana tersebut, Epic Games secara khusus menyatakan, pengguna yang sudah mengunduh Rocket League di Steam akan tetap bisa memainkan gim tersebut.
Informasi, Rocket League merupakan salah satu judul gim yang unik. Sejak meluncur di PC dan PlayStation 4 (PS4) pada 2015, gim ini memiliki lebih dari 57 juta pemain--lintas platform.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bakal Jadi Sumber Pendapatan Besar
Dengan proses akuisisi ini, Epic Games berarti bakal memiliki dua judul gim (Fortnite dan Rocket League) lintas platform terbesar di dunia saat ini.
Hal ini menjadi sebuah anugerah besar bagi perusahaan, dan jadi tanda mereka berkomitmen untuk memastikan studio gim akan "hidup lama" setelah jumlah unduhan Fortnite semakin berkurang.
Tak hanya itu, pastinya kehadiran Rocket League secara eksklusif di toko digital Epic Games dipastikan bakal mendatangkan pendapatan yang besar bagi perusahaan.
Ini juga menjadi cara Epic Games berusaha untuk bersaing dengan Valve, salah satu toko digital terbesar di dunia saat ini.
(Ysl/Jek)
Advertisement