Sukses

Samsung Kuasai Pasar Smartphone Menengah dengan Galaxy A

Baru sebulan lebih sedikit (sejak 22 Maret) merilis Galaxy A30 dan Galaxy A50, Samsung kini memboyong Galaxy A70.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung belakangan ini masuk jadi vendor smartphone yang kerap memboyong berbagai seri ponsel pintarnya ke Tanah Air.

Mulai dari seri entry level Galaxy M dan A (A10 dan A20), seri menengah Galaxy A30, A50, dan terbaru Galaxy A70, sampai yang flagship yakni Galaxy S10 series.

Semua itu dirilis secara berdekatan dari awal sampai pertengahan tahun 2019 ini. Di antara semua seri, Samsung memang terlihat paling agresif dengan seri A-nya.

Baru sebulan lebih sedikit (sejak 22 Maret) merilis Galaxy A30 dan Galaxy A50, Samsung kini memboyong Galaxy A70. Ketiganya masuk dalam lini smartphone kelas menengah Samsung.

Head of Product Marketing Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, menjelaskan alasan Samsung menghadirkan Galaxy A70 yang sebulan lalu rilis di Bangkok, Thailand itu.

Menurutnya, di pasar smartphone menengah Indonesia ada perkembangan. Hal ini seiring dengan bertambahnya penetrasi first smartphone user alias orang-orang yang baru pertama kali menggunakan smartphone.

"Logisnya kalau sudah banyak jumlah first smartphone user, makin ke sini mereka ingin smartphone yang punya kemampuan dan spesifikasi lebih. Jadi makin lama, yang semakin besar itu segmen smartphone menengah," tutur Denny di sela peluncuran Galaxy A70 di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

2 dari 3 halaman

Pasar Smartphone Kelas Menengah Kian Besar

Head of Product Marketing Samsung Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant (kiri) dan Senior Manager Business Development Qualcomm, Dominikus Susanto (kanan), Kamis (7/5/2019). Liputan6.com/ Agustin S. Wardani

Lebih lanjut, menurut Denny, generasi milenial yang sedang bertumbuh juga membuat pasar smartphone menengah kian besar.

Apalagi seiring dengan perkembangan smartphone, setiap orang selalu ingin meningkatkan kemampuan ponsel mereka ke perangkat yang lebih canggih.

Hal ini juga turut didukung dengan layanan digital yang kian sentral sehingga membuat kebutuhan pengguna akan fitur smartphone jadi makin tinggi. "Kalau dulu layanan smartphone lebih ke aplikasi chatting, sekarang video call hingga sharing konten live di media sosial," tuturnya.

Kebutuhan akan entertainment yang serba live streaming pun membuat kebutuhan smartphone kelas menengah di Indonesia jadi tinggi.

Tingginya kebutuhan akan smartphone kelas menengah sendiri, menurut Denny membuat Samsung agresif merilis sejumlah smartphone kelas menengah dalam rentang waktu yang relatif singkat.

Samsung, menurut Denny, saat ini menguasai pangsa pasar smartphone kelas menengah dengan porsi 49,7 persen per Maret 2019.

Bagi Samsung, pasar smartphone kelas menengah memiliki rentang harga mulai dari Rp 3 jutaan sampai Rp 9 jutaan. Pasar ini dipegang oleh produk-produk Galaxy A series, mulai dari A30, A50, A70, serta sejumlah Galaxy A lainnya yang dirilis sebelumnya.

 

3 dari 3 halaman

Makin Giat Boyong Smartphone Kelas Menegah

Tampak belakang Galaxy A70. (Liputan6.com/ Agustin S. Wardani)

Berdasarkan alasan di atas, Samsung kali ini lebih giat memboyong smartphone kelas menengah. Perusahaan melihat, populasi pengguna segmen smartphone entry level secara berkala naik ke kelas menengah. "Untuk itu disediakan smartphone A series," ujar Denny.

Untuk smartphone kelas menengah sendiri, kini Samsung menyasar kaum milenial yang gemar mengekspresikan diri dengan live streaming di media sosial. Tak heran, sederetan fitur yang diboyong pun mendukung kegiatan live tersebut.

Sebut saja kamera dengan resolusi tinggi, prosesor mumpuni dengan rasa premium, pengisian daya cepat, sampai ke desain yang kekinian.

Dengan banyaknya seri yang dirilis, Samsung juga tidak khawatir pengguna bingung menentukan mau beli smartphone yang mana.

"Dari spesifikasi dan positioning sudah berbeda. (Konsumen) di masing-masing segmen bisa mencari perangkat yang terbaik untuk mereka berdasarkan harga dan spesifikasinya. Kami ingin (pangsa pasar) naik terus tetapi target kami lebih untuk memenuhi kebutuhan konsumen," ucap Denny.

(Tin/Ysl)

Video Terkini