Liputan6.com, Jakarta - Amazon membuka toko dengan transaksi tanpa uang tunai atau cashless pertamanya di New York, Amazon Go pekan lalu.
Toko Amazon Go ke-12 ini menjadi toko pertama Amazon yang tidak memilik kasir, namun tetap menerima uang tunai dari pelanggannya.
Padahal, hal ini melenceng dari konsep Amazon Go yang ingin agar semua transaksi bisa cashless atau tidak menggunakan uang tunai.
Advertisement
Baca Juga
Langkah ini merupakan tanggapan terhadap kritikan yang datang pada Amazon karena dianggap mendiskriminasi pelanggan yang tidak punya rekening bank, seperti dilansir Tekno Liputan6.com dari Business Insider, Senin (13/5/2019).
Menurut data dari Federal Deposit Insurance Corporation, 8,4 juta keluarga di Amerika Serikat atau sekitar 6,5 persen dari jumlah keseluruhannya tidak memiliki rekening bank per tahun 2017.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Bakal Dilarang di Sejumlah Negara Bagian
Karena hal ini, beberapa negara bagian dan kota-kota di Amerika Serikat juga mulai mempertimbangkan untuk melarang toko-toko cashless seperti New York City, San Fransico, Massachusetts, Philadelphia dan New Jersey.
April lalu, Amazon menyatakan kalau mereka akan berinovasi menambah opsi pembayaran baru di masa depan. Perwakilan Amazon kemudian menambahkan kalau inovasi ini akan tetap menggunakan uang tunai.
Di toko Amazon Go yang lain, pelanggan hanya bisa memasuki Amazon Go dengan melakukan scan aplikasi, yang nantinya terhubung dengan kartu kredit atau akun Amazon.
Namun di cabang New York, pelanggan yang tidak punya rekening akan dibantu oleh pegawai Amazon dan tetap memberikan uang tunainya.
Toko yang baru, selain menawarkan transaksi uang tunai, juga dikabarkan akan menghadirkan makanan siap saji dan cemilan dari toko roti lokal.
(Tik/Isk)
Advertisement