Liputan6.com, Jakarta - Intel meyakini laptop dengan layar yang bisa dilipat akan hadir dalam waktu dua tahun mendatang. Perusahaan microprocessor PC ini pun tengah mengeksplorasi teknologi layar dengan para vendor panel dan pengguna.
"Kami berusaha mencoba dan memahami kemampuan, serta batasan teknologi ini (lipat)," tutur General Manager of Mobile Innovation Intel, Joshua D. Newman, seperti dikutip dari Nekkei Asian Review, Selasa (14/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskannya, Intel melihat ada potensi teknologi layar lipat untuk mengubah pengalaman pengguna laptop. Namun, penelitian yang mencakup elemen tepat untuk pengguna (end user), masih dalam tahap awal.
Intel juga sedang meneliti teknologi tersebut bersama para pembuat layar global ternama, seperti LG Display, BOE Techhnology Group, Sharp, dan Samsung Display.
Kesulitan pengembangan teknologi ini, kata Newman, setidaknya akan memakan waktu dua tahun untuk membuat laptop lipat menyambangi konsumen.
Kendati demikian, jika penelitian menunjukkan pengalaman pengguna yang positif, maka Intel dan para mitra ekosistemnya akan mempercepat pengembangan produk tersebut.
Tumbuhan Industri PC
Kehadiran laptop lipat sendiri diharapkan dapat "menghidupkan kembali" industri PC.
Industri PC mendominasi pasar elektronik konsumen pada 1990-an dan 2000-an, tapi pengapalan global mengalami penurunan selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2012 di tengah pertumbuhan tablet dan smartphone.
Di Intel, bisnis terkait PC masih menyumbang lebih dari 50 persen untuk pendapatan perusahaan pada kuartal I 2019.
Perangkat layar lipat bukan lagi hal yang mustahil. Saat ini, ada dua smartphone lipat yang sudah diumumkan oleh Samsung dan Huawei. Menurut laporan, akan semakin banyak smartphone lipat meluncur seiring waktu dan perkembangan teknologinya.
(Din/Isk)
Advertisement