Liputan6.com, Jakarta - Browser mainstream saat ini telah menawarkan berbagai fitur private browsing untuk mengamankan data penggunanya. History web dari sesi private tidak akan tersimpan di sesi browsing reguler.
Namun, apakah mode private ini cukup aman?
Mungkin saja belum, sampai-sampai Mozilla sekarang menjajal kemungkinan pengembangan fitur super private browsing. Bagaimana fitur ini bekerja?
Advertisement
Firefox bakal menyematkan konektivitas Tor di browser. Nantinya, lalu lintas dan aktivitas browsing bakal dialihkan dan dienkripsi di seluruh server Tor. Demikian seperti yang dilansir Ubergizmo, Rabu (15/5/2019).
Baca Juga
Seperti yang disampaikan Mozilla dalam keterangan resmi, mode private reguler masih mengirim traffic dan aktivitas browsing ke server ISP atau server provider internet (Telkomsel, Indosat, XL dan lain-lain).
Hal ini berarti, mungkin saja data kamu belum sepenuhnya aman. Selain itu, mode private reguler belum mendukung pengamanan dari malware seperti keyloggers atau spyware, yang menurut Firefox, bakal teratasi kalau Tor dihubungkan ke browser.
Minusnya, pengalihan lalu lintas browsing yang bakal diterapkan ini menyebabkan turunnya performa browsing, seperti loading halaman yang lama.
Oleh karenanya, Mozilla masih mengembangkan ide bagaimana fitur ini bisa memberi proteksi maksimal tanpa menjatuhkan performa.
Fitur Baru Mozilla Firefox Kini Bikin Browser Lebih Ngebut
Mozilla kini menghadirkan fitur baru. Fitur ini, menurut informasi yang Tekno Liputan6.com BGR, telah melalui serangkaian tahapan untuk membuat load situs web menjadi lebih cepat daripada biasanya.
Kehadiran fitur baru tersebut, didasari dari penelitian baru Ghostery, yang menemukan sekitar lebih dari 55 persen pengguna menghabiskan waktu memuat situs webkarena aktivitas background yang belum tentu disukai.
Berdasarkan kutipan data Ghostery, salah satu pendekatan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kinerja pemuatan halaman.
“Durasi pemuatan halaman yang begitu panjang, ternyata dapat merugikan pengguna di situs web,” tutur Ghostery.
Dampaknya, pihak perusahaan menambahkan fitur baru di Firefox 63 Nightly untuk memblokir pelacak yang memperlambat pemuatan laman. Fitur canggih tersebut bakal melenggang pada bulan ini.
Mozilla berpendapat, sebagian besar browser tidak memberi peluang pada pengguna dalam tingkat privasi. Itu sebabnya, Firefox akan memblokir akses penyimpanan dari konten pelacakan pihak ketiga.
Kendati demikian, fitur ini sudah tersedia bagi pengguna Firefox Nightly, dan Mozilla berharap bisa menghadirkan perlindungan untuk seluruh pengguna Firefox 65.
Mozilla juga melakukan upaya proses pelacakan dengan metode fingerprinting pengguna untuk identifikasi dan mengontrol perangkat mereka.
Advertisement
Mozilla Garap Browser Android Baru
Perusahaan di balik browser populer Firefox, Mozilla, tengah menyiapkan produk baru. Mozilla dilaporkan tengah melakukan pengembangan sebuah browser baru dengan kode nama Fenix.
Dilansir Phone Arena, Rabu (11/7/2018), Fenix merupakan browser untuk perangkat berbasis OS Android. Browser ini disebut sebagai proyek yang sangat rahasia.
Sebuah komentar di platform pengembangan software, GitHub, memberikan sedikti gambaran tentang browser tersebut. "Fenix bukan browser Android orang tua Anda," demikian tulisan yang tercantum di GitHub.
Mozilla diperkirakan akan menjadikan Fenix sebagai browser yang sangat pribadi, sehingga kemungkinan besar memiliki mode inconigto.
Sejauh ini, belum ada bocoran informasi dari Mozilla tentang fitur-fitur yang dimiliki Fenix. Selain itu, informasi tentang waktu peluncurannya pun belum muncul.
Di luar Fenix, Mozilla memiliki beberapa produk di lini browser yakni Firefox, Firefox Focus, Firefox Rocket dan Firefox Klar.
Masing-masing memiliki target pasarnya sendiri dengan Firefox sebagai produk flagship Mozilla. Firefox Focus, misalnya, merupakan browser ringan untuk memberikan pengalaman mobile yang lebih baik.
(Tik/Isk)