Liputan6.com, Jakarta - Seringkali kalau mau bepergian, kita ragu, apakah jalanannya lancar atau macet, banjir atau tidak, dan lain sebagainya. Terutama di kota besar seperti Jakarta.
Hampir di semua ruas jalan ibu kota dipenuhi oleh pengendara motor dan mobil. Belum lagi, kalau sudah memasuki jam masuk dan pulang kerja, kemacetan tidak bisa dihindari.
Alhasil, yang tadinya punya rencana di sore hari, terpaksa harus sampai di tempat malam hari karena macet yang tidak terduga.
Advertisement
Ternyata sebelum bepergian, kamu bisa memantau apakah ruas jalan ibu kota sedang macet-macetnya dan mencari jalan mana yang bisa dijadikan alternatif.
Baca Juga
Dikutip dari cuitan salah seorang pengguna Twitter bernama Ismail Al Anshori, Selasa (21/5/2019), Jakarta punya 5.000 CCTV yang dipasang di hampir semua titik jalan.
Akun @thedufresne tersebut menyebutkan, warga Jakarta bisa memantau jalanan dengan mengakses link smartcity.jakarta.go.id/maps dan membuka menu CCTV di sebelah kanan.
DKI Jakarta punya sekitar 5.000 CCTV yang dipasang di hampir semua titik jalan.Misalnya pengen tahu apakah jalanan yg akan dilalui macet atau banjir.Bisa diakses scr bebas di:https://t.co/0UbPZIbkp7Utk buka CCTV, pilih menu di sebelah kanan.Bs pake browser di PC atau HP. pic.twitter.com/f0K4KJtMIj
— Ismail Al Anshori (@thedufresne) April 7, 2019
Bahkan, salah seorang anggota Jakarta Smart City bernama Aang di usernamenya @Informankunci meralat kalau jumlah CCTV-nya ada 6.000 lebih.
JSC mengintegrasikan dan menampilkan k publik sekitar 6000++ cctv, yang punya provider yang ada listnya di gambar tersebut..
— Aang (@Informankunci) April 7, 2019
Jakarta Smart City sendiri merupakan program pemerintah yang diklaim bisa mempermudah kinerja aparat Pemprov DKI agar cepat merespon keluhan warga.
Situs web-nya bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi seputar Jakarta, mulai dari pantauan jalan hingga informasi harga pangan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penasaran Sama CCTV Tilang Elektronik? Ini Detailnya
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya baru saja memberlakukan tilang elektronik dengan kamera pengawas (CCTV) atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE).
Baru sebulan diberlakukan, teknologi tersebut sudah memblokir 193 kendaraan bermotor roda empat (Surat Tanda Nomor Kendaraan/ STNK) dan 258 pelanggar yang mendapatkan penetapan amar putusan atau vonis dari pengadilan.
Kamu pasti penasaran seperti apa CCTV yang digunakan Ditlantas Polda Metro Jaya dalam memperlakukan tilang elektronik, bukan?
Dahua menjadi salah satu merek yang dipercaya untuk digunakan dalam implementasi aturan baru tersebut. CCTV dari Dahua diklaim mampu mendeteksi pelat nomor kendaraan yang berjalan dengan kecepatan 80 kilometer per jam.
Arif Rahman, Technical Support dari PT Dahua Vision Technology Indonesia mengatakan CCTV seri ITC 231 ini bahkan bisa mengenali 250 merek kendaraan dan 8 jenis tipe kendaraan.
"Untuk tilang elektronik, kami menyuplai (unit CCTV) sekitar 60 persen dari total kebutuhan yang ada," ungkap Arif melalui keterangannya, Selasa (4/12/2018).
Mengenai harga, Julius Hartono selaku Project & Sales Manager PT Jaring Semesta Integrasi (JSI) sebagai distributor kedua untuk perangkat Dahua di Indonesia mengungkap, bahwa harga perangkat tersebut cukup mahal.
"Satu unit CCTV ditambah bracket dan asesoris pendukung lainnya, bisa lebih dari Rp 40 juta," ungkapnya.
Advertisement
Buka Kantor di Jakarta
Sebagai informasi, JSI baru saja meresmikan kantor barunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Menariknya, kantor baru JSI juga berfungsi sebagai showroom yang terbuka bagi masyarakat umum untuk mengetahui pemanfaatan CCTV dan update terbaru mengenai security system.
"Siapa saja bisa datang ke sini untuk melihat-lihat produk yang ditampilkan dan nanti tim kami akan membantu menjelaskan manfaatnya. Jadi, bagi yang merasa awam mengenai CCTV, kami persilakan untuk datang dan mengenal lebih jauh mengenai solusi keamanan," kata Sendy Suwendy, Direktur JSI.
Mengenai tilang elektronik, saat ini baru dua CCTV yang tersedia, yaitu di Jalan MH Thamrin dan jalan Merdeka, Patung Kuda, Jakarta Pusat.
"Pada 2019, rencana akan dilaksanakan pengembangan pembangunan E-TLE di wilayah DKI Jakarta dengan target 81 kamera," ujar Direktur Lantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf.
Untuk pengadaan CCTV, pihak kepolisian bakal bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Untuk mekanismenya, polisi bakal menyediakan CCTV dan Pemprov mengadakan tiangnya.
Sementara itu, pemasangan CCTV ini juga tidak sembarangan, dan ada faktor yang harus diperhatikan, dan lebih diutaman tempat berkumpulnya massa.
"Contoh, GBK (Gelora Bung Karno). Sekitar GBK dipasang dan di Monas karena sering ada kegiatan massa. Kemudian lokasi-lokasi yang tingkat kerawanan kamera aman, yang ada lampu penerangan jalan," pungkasnya.
Daftar Daerah yang Terpasang
Berikut, daerah yang terpasang CCTV tilang E-TLE:
1. Simpang traffic light (TL) Kota, tiga kamera.
2. Simpang TL Olimo, dua kamera.
3. Simpang TL Ketapang atau Gajah Mada Plaza, dua kamera.
4. Simpang TL Harmoni, empat kamera
5. Simpang TL Istana Negara, satu kamera.
6. Simpang Bundaran Patung Kuda, dua kamera.
7. Simpang TL Kebon Sirih, empat kamera.
8. Simpang TL Sarinah, empat kamera.
9. Simpang Bundaran HI, empat kamera.
10. Simpang Bundaran Senayan, tiga kamera.
11. Simpang TL Al Azhar, tiga kamera.
12. Simpang TL CSW, empat kamera.
13. Simpang TL Monalisa, tiga kamera.
14. Jalan Gatot Subroto Simpang Pancoran, empat kamera.
15. Jalan Gatot Subroto Simpang Kuningan, empat kamera.
16. Jalan Gatot Subroto Simpang Slipi, empat kamera.
17. Jalan S Parman Simpang Tomang, empat kamera.
18. Jalan S Parman Simpang Grogol, empat kamera.
19. Simpang Asia Afrika, tiga kamera.
20. Simpang TL Halim Baru, empat kamera.
21. Simpang TL Halim Lama, tiga kamera.
22. Simpang TL Rawamangun, dua kamera.
23. Simpang TL Pramuka, empat kamera.
24. Simpang TL Rawasari, dua kamera.
25. Simpang TL Cempaka Putih, empat kamera.
(Tik/Jek)
Advertisement