Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan terjadi pasca pengumuman hasil hitung suara Pemilu 2019. Masyarakat yang menganggap Pemilu 2019 curang, melakukan aksi demonstrasi di beberapa titik di Jakarta, termasuk di depan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).
Ribuan aparat keamanan pun diterjunkan demi membuat suasana tetap kondusif. Ada yang menarik di sela-sela penjagaan ketat polisi malam itu.
Foto seorang polisi yang sedang video call dengan sang anaknya, membuat netizen terenyuh.
Advertisement
Baca Juga
Foto tersebut awalnya diunggah oleh salah seorang pengguna Instagram @masagungwilis, yang kemudian diposting ulang oleh akun Twitter @giewahyudi.
Tertulis, "Terharu lihat foto ini. Pak polisi yang bertugas di kantor Bawaslu RI menyempatkan video call anaknya saat sedang beristirahat...".
Terharu lihat foto ini. Pak polisi yang bertugas di kantor Bawaslu RI menyempatkan video call anaknya saat sedang beristirahat.📷 https://t.co/j9nMqywmZB pic.twitter.com/YaSxYCUVGZ
— Gie Wahyudi (@giewahyudi) May 21, 2019
Di dalam potret tersebut terlihat dua orang polisi sedang istirahat dari tugasnya menjaga keamanan.
Dengan posisi saling bersandar, salah seorang polisi tampak menggenggam smartphone-nya sambil berbicara dengan anak kecil, sedangkan polisi lainnya terlelap.
Foto ini sontak mengundang banyak simpati. Warganet merasa salut dan mengingatkan polisi dan seluruh pihak yang sedang bertugas untuk tetap hati-hati.
yaAllah, ak sedih liat polisi yang harus jaga semalaman atau smua pihak. they should be at home, with their family, sahur bareng. but they are there, serving this country. may happiness always be with them
— togepi (@rahmanurfarida_) May 21, 2019
Polisi sm TNI please stay safe :'))
— siapa sih (@alkanisaaa) May 21, 2019
Heard a lot of sirene around the apartment tonight. Am soooo pissed with this. Bapak2 brimob dan polisi dan siapapun yang bertugas, I salute you.
— Duy (@terongteri) May 21, 2019
Pak polisi kelelahan menjaga demo. Sekut pakkk 🙌 pic.twitter.com/RuTFQWDWXt
— Gofar Hilman (@pergijauh) May 21, 2019
Sementara, aksi unjuk rasa yang dilakukan massa di depan gedung Bawaslu Selasa (21/5) masih berlanjut hingga hari ini, Rabu (22/5).
Massa menolak hasil Pemilu 2019 yang dinilai curang. Polisi sendiri sudah menetapkan status Siaga 1 hingga 25 Mei mendatang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Polisi Sebut Massa yang Rusuh Beda dengan Demonstran di Bawaslu Selasa Siang
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan meyakini massa aksi di Bawaslu yang sempat melakukan provokasi pada aparat dan rusuh, berbeda dengan massa yang melakukan aksinya pada siang hari.
"Ini berbeda dari massa yang siang. Ini memang sengaja mau rusuh," kata Harry di depan Bawaslu RI, Jakarta, Selasa 21 Mei 2019 Malam.
Menurut dia, jajarannya tengah menyelidiki asal massa aksi tersebut. "Ini sedang kita mau dalami siapa mereka," ujar Harry.
Antara melansir, kepolisian akhirnya melakukan tindakan tegas pada massa aksi demonstrasi di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Setelah sempat membubarkan diri sejak 20.30 WIB, massa kembali berkonsentrasi di depan Gedung Bawaslu pada pukul 21.30 WIB dan melakukan orasi-orasi.
Namun bukan hanya orasi, para peserta aksi demonstrasi juga sempat merusak pagar barikade.
Pukul 22.15 WIB, massa dimediasi oleh Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian untuk membubarkan diri. Namun massa terus bersikap provokatif bahkan menantang petugas.
"Tembak pak tembak. Semua pasti mati kok," ujar salah satu massa aksi yang ditenangkan oleh Wakapolres.
Akhirnya pukul 22.35 WIB polisi menindak tegas dengan melakukan penghalauan massa ke arah Jalan Wahid Hasyim.
Akhirnya, aktivitas demonstrasi di Bawaslu dapat dibubarkan seluruhnya pada 22.45 WIB.
Beberapa orang terlihat diamankan dan digelandang oleh anggota kepolisian dari Sabhara dan Brimob ke Gedung Bawaslu untuk selanjutnya dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
"Saya belum tahu jumlahnya berapa yang diamankan. Selanjutnya kami bawa ke Mapolda Metro Jaya," ujar Harry.
(Tik/Jek)
Advertisement