Sukses

Jepang Bakal Terbangkan Robot Gundam ke Luar Angkasa

Nantinya, Jepang akan menerbangkan dua jenis robot Gundam mini--Gundam dan Zaku, yang akan dikirimkan lewat satelit mikro berukuran 11 inci.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mempersiapkan Olimpiade Tokyo 2020, Jepang berencana untuk merayakannya dengan mengirim robot Gundam ke luar angkasa.

Adapun robot yang akan dikirim dengan satelit ke ruang hampa udara adalah seri Mobile Suit Gundam.

Peluncuran robot Gundam ini, sebagaimana dilansir Ubergizmo pada Selasa (22/5/2019), akan dilakukan Universitas Tokyo bersama dengan Badan Antariksa Jepang (JAXA), sebagai rangkaian dari Tokyo 2020 One Team Project.

Nantinya, mereka akan menerbangkan dua jenis robot Gundam mini--Gundam dan Zaku, yang akan dikirimkan lewat satelit mikro berukuran 11 inci.

Proyek bernama "G-SATELLITE Go to Space" ini diklaim akan menjadi yang pertama di sejarah olimipade, di mana akan ada objek diterbangkan ke luar angkasa dan mengorbit Bumi selama olimipade Tokyo 2020 berlangsung.

Satelit mini ini dirancang berdasarkan satelit CubeSat milik NASA berukuran 3 kilogram.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Diantar ke Stasiun Luar Angkasa

Nantinya, satelit akan diantar roket ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station) pada Maret 2020. Satelit ini berbentuk kotak kecil yang menyimpan robot dan dilengkapi dengan kamera.

Selama di luar angkasa, satelit dan robot Gundam akan mengorbit Bumi, dan mengambil sejumlah foto Bumi.

Nantinya, foto-foto jepretan satelit dan robot tersebut akan ditayangkan di Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelum peluncuran, robot Gundam Dan Zaku akan menjalani sejumlah pengujian, seperti uji dampak dan getaran saat mereka melewati atmosfer Bumi.

Menariknya, nantinya mata kedua robot ini akan memiliki warna yang berubah-ubah mengikuti warna Olimipade.

3 dari 3 halaman

Jepang Bersiap Bikin Medali Olimpiade 2020 dari Smartphone Bekas

Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 memang sudah berencana untuk membuat medali penghargaan dari logam yang ditemukan pada limbah elektronik.

Diharapkan, program tersebut dapat rampung pada 31 Maret 2019 dan desain untuk medali olimpiade dan paralimpiade akan terungkap musim panas ini.

Dilansir dari The Verge pada Minggu (10/2/2019), panitia Olimpiade Tokyo 2020 mengharapkan dukungan yang besar dari masyarakat dan perusahaan di seluruh Jepang, serta dari atlet nasional maupun internasional. Sejauh ini, mereka telah mendaur ulang sekitar 47.488 limbah elektronik.

Angka tersebut termasuk lebih dari lima juta telepon bekas yang diserahkan di toko-toko NTT Docomo. Stasiun pengumpulan limbah juga ditempatkan di kantor pos dan fasilitas umum lainnya.

Target panitia untuk 2.700 kg perunggu telah terpenuhi sejak Juni 2018, sedangkan untuk emas sebesar 93,7 persen dari target 30.3 kg, adapun 85,4 persen dari target perak 4.100 kg telah terekstraksi pada Oktober 2018.

Jumlah emas dan perak yang ditargetkan memang belum sepenuhnya terpenuhi, tetapi komite mengatakan akan ada cukup bahan untuk memenuhi target tersebut.

Sampah elektronik telah menjadi perhatian utama bagi pecinta lingkungan. PBB menggambarkan e-waste sebagai salah satu aliran limbah yang tumbuh paling cepat di dunia.

Jepang sendiri menghasilkan sekitar 650.000 ton limbah elektronik setiap tahun. Meski begitu, kurang dari 100.000 ton limbah dikumpulkan untuk memproduksi elektronik baru.

Namun, banyak kota di Jepang gagal untuk memenuhi target pengumpulan yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.

Harapannya bahwa prakarsa medali olimpiade ini, dapat mendorong lebih banyak daur ulang sampah elektronik.

(Jek/Isk)