Sukses

Amazon Garap Gadget Yang Bisa Baca Emosi Manusia

Amazon kabarnya sedang mengembangkan wearable device yang bisa mengidentifikasi emosi manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Pernakah terpikir kalau suatu perangkat bisa membaca emosi manusia? Amazon kabarnya sedang mengembangkan wearable device yang bisa mengidentifikasi emosi manusia.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (25/5/2019), gadget yang dikenakan di lengan ini dideskripsikan sebagai produk kesehatan dan merupakan kolaborasi antara Lab126, grup pengembang perangkat keras smartphone Fire milik Amazon, speaker pintar Echo dan tim perangkat lunak suara Alexa.

Bagaimana cara gadget ini mendeteksi emosi manusia? Ternyata, gadget ini dibenamkan mikrofon yang bakal memprediksi kondisi emosial si pemakai dari suaranya.

Pada akhirnya, teknologi ini bakal bisa menyarankan si pemakai cara untuk berinteraksi efektif dengan orang lain.

Masih belum jelas bagaimana perkembangan proyek ini atau kepastian apakah device tersebut bakal diperjualbelikan. Beberapa proyek Amazon ini bahkan tidak pernah melandai ke pasar. Amazon sendiri belum berkomentar mengenai hal ini.

Gagasan membangun mesin yang dapat memahami emosi manusia telah lama menjadi pokok fiksi ilmiah, berangkat dari cerita Isaac Asimov hingga data android Star Trek.

Di tengah kemajuan dalam pembelajaran mesin dan pengenalan suara dan gambar, konsep ini baru saja direalisasikan. Amazon, Microsoft, Alphabet, Google, dan IBM Corp serta perusahaan lainnya sedang mengembangkan teknologi yang dirancang untuk memperoleh keadaan emosional dari gambar, data audio, dan input lainnya.

Nantinya, teknologi ini bakal membantu perusahaan untuk menemukan target pasar yang tepat bagi produk kesehatan itu.

2 dari 4 halaman

Amazon Garap Pesawat yang Bakal Bisa Bawa Manusia ke Bulan

Mimpi manusia untuk datang kembali dan jelajahi Bulan, tampaknya sebentar lagi akan terwujud.

Pendiri sekaligus CEO Amazon Jeff Bezos perkenalkan pesawat khusus pendaratan bulan, Blue Moon yang dapat membawa manusia di dalamnya.

Bezos menyatakan, pesawat luar angkasa ini bakal memboyong manusia (astronot) ke Bulan pada 2024 mendatang.

"Sekarang waktunya kita kembali ke bulan," ujar Bezos di Walter E. Washington Convention Center, Washington, DC, dilansir dari CNET, Sabtu (11/5/2019).

Orang terkaya di dunia versi Forbes ini menyatakan, langkah ini merupakan awalan agar koloni manusia baru yang tinggal di bulan tercipta. Konsep ini sebenarnya sudah dicetuskan oleh Gerard O'Neill pada 1975.

Bezos ingin agar manusia juga bisa memanfaatkan Bulan sebagai planet yang dapat ditinggali layaknya bumi.

"Meski begitu, ini tergantung dari keputusan generasi penerus nantinya," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Sudah Dikembangkan 3 Tahun Terakhir

Blue Moon sendiri sebenarnya sudah diciptakan dan dikembangkan 3 tahun terakhir, dan Bezos berkata versi lebih besar dari Blue Moon tidak hanya bisa membawa manusia ke bulan, namun juga melakukan misi luar angkasa 5 tahun mendatang.

Bezos bukan satu-satunya miliarder yang bermimpi tentang luar angkasa.

Elon Musk, dengan pesawat SpaceX-nya juga sedang mengembangkan cara agar manusia bisa menjelajahi seluruh galaksi.

Bahkan, SpaceX sudah punya penumpang pertama asal Jepang, Yusaku Maezawa.

Richard Branson dari Virgin Galactic juga sedang mengembangkan konsep pariwisata luar angkasa.

Setidaknya di tahun-tahun awal, pesawat luar angkasa bakal merogoh kocek cukup dalam, sehingga hanya bisa disentuh oleh orang-orang berduit saja.

Bezos kemudian menambahkan, jika proyek Blue Moon ini diharapkan bisa menjadi akses manusia menuju ke bulan.

Bumi sangat 'terbatas', oleh karenanya Bezos ingin agar manusia melangkahi batas itu dan menemukan potensi manusia itu sendiri.

"Sistem Tata Surya bisa mendukung triliunan manusia, lalu kita bisa memiliki seribu Mozart dan seribu Einstein untuk majukan dunia," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Bakal Mulai Proyek Pariwisata Luar Angkasa Tahun Ini

Tahun ini, Blue Origin, perusahaan dirgantara milik Bezos bakal memulai proyek pariwisata luar angkasa, dengan harapan dirinya bisa berlatih agar konsisten melakukan penerbangan diluar orbit bumi sekaligus mendapatkan pendapatan.

Hingga saat ini, Blue Origin sudah melakukan beberapa inovasi penerbangan luar angkasa.

Minggu lalu, perusahaan berhasil meluncurkan dan menerbangkan roket suborbital mereka, New Shepard untuk ke-5 kalinya. Hal ini membuktikan kalau roket buatan Blue Origin dapat digunakan ulang dan membuat kesempatan pergi ke luar angkasa jauh lebih besar.

Bulan ini, mereka juga akan mencoba membawa manusia dengan New Shepardnya untuk pertama kali.

Blue Origin juga sedang merakit roket New Glenn yang digadang bakal jadi saingan roket kelas orbital seperti SpaceX Falon 9.

(Tik/Isk)

Video Terkini