Liputan6.com, Jakarta - Apa saja tiga berita terpopuler kanal Tekno Liputan6.com edisi Jumat (24/5/2019)? Berikut rangkumannya.
1. Pemerintah Batasi Penggunaan Medsos, Aplikasi MyBeb Jadi Solusi Pengganti WhatsApp
Baca Juga
Advertisement
Bersamaan dengan langkah pemerintah membatasi penggunaan media sosial (medsos) seperti WhatsApp, Instagram dan Facebook, muncul aplikasi besutan anak negeri yang bisa dijadikan sebagai medsos alternatif pengganti. Aplikasi ini bernama MyBeb.
Executive Vice President MyBeb, Akhmad Mirza Syahrial, mengatakan aplikasi MyBeb bisa menjadi solusi pengganti WhatsApp cs, sebab ide yang diusung yaitu dengan mengawinkan konsep medsos yang diusung WhatsApp, Instagram dan Facebook.
"MyBeb menjadi aplikasi memudahkan penggunanya melakukan aktivitas sosial media seperti chat, update status, like, comment, serta share. Pengguna juga dapat membaca berita nasional dan internasional dalam satu aplikasi MyBeb," kata Executive Vice President MyBeb, Akhmad Mirza Syahrial, Jumat (24/5/2019).
2. Hati-Hati, Hoaks WhatsApp akan Berbayar Kembali Beredar
Beberapa hari terakhir, pesan mengenai WhatsApp yang akan ditarik biaya kembali beredar. Dalam pesan yang disebar, WhatsApp disebut akan menarik biaya untuk setiap pesan yang dikirim lewat aplikasi itu.
"Mulai hari Senin besok WhatsApp akan dikenakan bayaran (biaya) karena sekarang WhatsApp sudah diakusisi oleh Facebook. Jadi kalau anda punya kontak sekurangnya 10 orang, maka kirimilah mereka pesan ini," tulis pesan itu.
Pesan itu juga menyebut bahwa pengguna yang melanjutkan pesan ini akan mendapat tanda berupa logo WhatsApp berubah menjadi biru. Perubahan warna itu menandakan bahwa pengguna aplikasi WhatsApp sudah gratis.
3. Huawei Bersiap Tanpa Google
Jika Amerika Serikat (AS) masih tetap akan memblokir Huawei, maka perusahaan tidak lagi akan bisa menggunakan berbagai produk Google.
Beruntung, Huawei sejak 2012 dilaporkan telah mengembangkan sistem operasi (OS) alternatif sendiri.
Dikutip dari Phone Arena, Jumat (24/5/2019), CEO Consumer Business Group Huawei, Richard Yu, memberikan beberapa informasi mengenai OS tersebut. Menurut laporan media Tiongkok, OS tersebut saat ini bernama "HongMeng OS", bukan Kirin OS.
(Jek/Isk)