Sukses

Tak Cuma Populer, PUBG Mobile Ternyata Paling Laris di Dunia

PUBG Mobile tidak hanya jadi gim yang paling populer di dunia. Namun, PUBG Mobile ini juga menjadi gim yang paling laris di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - PUBG Mobile tidak hanya jadi gim yang paling populer di dunia. Namun, PUBG Mobile juga menjadi gim yang paling laris di dunia.

Hal ini berdasarkan jumlah pendapatan yang diterima PUBG Mobile. Mengutip The Verge, Rabu (12/6/2019), gim dari publisher Tencent ini mengumpulkan USD 146 juta (Rp 2 triliun) pada bulan lalu.

Demikian menurut analis, sebagaimana dilaporkan The Financial Times. PUBG Mobile dimainkan oleh lebih dari 100 juta orang per bulannya.

Pendapatan ini tidak hanya berasal dari item skin yang dibeli oleh para pemain PUBG Mobile, tetapi juga dari uang yang dikumpulkan oleh gim yang sama di Tiongkok. Di Tiongkok, gim PUBG Mobile terbit dengan nama Game For Peace.

Menurut perkiraan broker China Great Wall Securities, PUBG Mobile menghasilkan USD 76 juta. Sementara, Game For Peace menghasilkan USD 70 juta pada bulan lalu.

2 dari 3 halaman

Game For Peace

Sekadar informasi, Game For Peace diterbitkan di Tiongkok oleh Tencent pada bulan lalu, setelah pemerintah Tiongkok menolak monetisasi PUBG Mobile.

Game For Peace sebenarnya merupakan versi PUBG Mobile yang tampilannya dimodifikasi menjadi lebih patriotis dan minim adegan-adegan berdarah.

Alih-alih mengalami pendarahan saat harus berakhir di gim, para pemain di Game For Peace akan mengacungkan tangan tanda perpisahan dari permainan.

Perubahan ini menggambarkan kesulitan yang dihadapi Tencent dan perusahaan gim serupa di Tiongkok. Pasalnya, pemerintah negara tersebut menindak berbagai judul gim yang dianggap anti-sosial dan mengandung unsur kekerasan.

Februari lalu, pemerintah Tiongkok berhenti memberi persetujuan lisensi baru untuk video gim. Sementara, gim yang sudah ada dibatasi.

3 dari 3 halaman

Pembatasan Gim Mobile di Tiongkok

Pada 2017 misalnya, gim MOBA populer milik Tencent Honor of Kings dibatasi bagi anak-anak yang usianya di bawah 12 tahun menjadi maksimal satu jam per harinya.

Sementara mereka yang berusia 12-18 tahun dibatasi waktu permainannya maksimal 2 jam.

Para analis khawatir bahwa pembatasan ini akan menurunkan pendapatan perusahaan-perusahaan gim seperti Tencent, terutama untuk gim Game For Peace.

Alih-alih pendapatannya diprediksi berkurang, Game For Peace membukukan pendapatan cukup banyak.

Bahkan, dengan kombinasi pendapatan di dua judul gim yakni PUBG Mobile dan Game For Peace, pendapatan total PUBG Mobile telah melampaui Honor of Kings yang "hanya" USD 125 juta.

(Tin/Ysl)