Sukses

Orang Indonesia Habiskan 3 Jam Per Hari di Internet

Platform teratas seperti Youtube, Whatsapp, dan Facebook semuanya digunakan oleh lebih dari 80 persen pengguna Indonesia saat online.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam aktivitas pengguna online di Asia Pasifik, kebanyakan pengguna internet memilih menggunakan smartphone karena alasan kenyamanan dan portabilitasnya, sehingga tidak mengherankan kalau sebesar 67 persen responden mengakses internet melalui perangkat seluler mereka.

Selain itu, 68 persen responden dari Survei Konsumen ESET APAC menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di internet, dengan sekitar 10 persen menghabiskan 10 jam sehari. Mayoritas responden di semua negara atau 64 persen ke atas, kecuali Thailand (45 persen) mengaku menghabiskan hingga enam jam sehari di internet.

Seperti penjelasan global di atas, 50 persen responden Indonesia menghabiskan waktu 3 jam atau kurang di internet setiap harinya dan 46 persen menghabiskan 4-6 jam sehari. Demikian menurut siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Sabtu (22/6/2019).

Tidak berbeda dengan hasil survei Forbes yang mengatakan bahwa pengguna Indonesia menghabiskan 206 menit sehari di media sosial dibandingkan dengan rata-rata global yaitu 124 menit.

Platform teratas seperti Youtube, Whatsapp, dan Facebook semuanya digunakan oleh lebih dari 80 persen pengguna Indonesia saat online.

Dengan peningkatan akses ke internet, menjadi lebih mudah bagi pengguna untuk menikmati berbagai platform di internet. Sebagian besar online platform memerlukan kata sandi untuk membuat akun dan seringkali satu-satunya bentuk keamanan yang digunakan untuk melindungi informasi pribadi apa pun pada platform.

Melihat keunikan kata sandi di seluruh platform, kurang dari setengah (48 persen) responden APAC menggunakan kata sandi yang serupa di seluruh platform.

 

2 dari 2 halaman

Pakai Kata Sandi Serupa

Terutama, 70 persen responden dari Hong Kong menyebutkan bahwa mereka menggunakan kata sandi yang serupa di seluruh platform. Idealnya, tidak boleh ada pengguna yang menggunakan kata sandi yang sama di seluruh platform.

Itu sama saja dengan memberikan kemudahan bagi peretas karena dengan sekali dayung semua mereka bisa dapatkan, hanya cukup menebak satu kata sandi atau mendapatkan akses melalui salah satu kredensial login dari layanan internet populer, untuk mengakses sisanya.

Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat aktif di internet dan media sosial dari hasil survei APAC ESET diketahui bahwa 54 persen pengguna menggunakan kata sandi unik di seluruh akun online dan platform, menunjukkan mereka menyadari bahaya menggunakan kata sandi yang sama pada akun yang berbeda dapat menyebabkan mereka mengalami kerugian.

Meski demikian, persentase pengguna yang memakai kata sandi sama masih tinggi yakni 46 persen, menjadi kewajiban kita bersama untuk memberikan edukasi yang lebih baik pada publik.

(Isk/Ysl)