Liputan6.com, Jakarta - Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik dengan adanya pengawasan dari manusia maupun tidak.
Robot dibuat dengan cara melakukan pemograman yang telah dirancang sebelumnya, menggunakan alat-alat canggih sehingga bisa menirukan berbagai gaya yang diinginkan oleh pembuatnya.
Advertisement
Baca Juga
Robot cenderung bergerak sangat kaku karena tidak memiliki mobilitas dan fleksibilitas seperti makhluk hidup. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya robot bisa mempunyai fleksibilitas mirip dengan makhluk hidup.
Dilansir Tekno Liputan6.com, Senin (24/6/2019) dari Ubergizmo, para peneliti dari Cornell University dan University of Pennsylvania telah mengembangkan robot singa laut yang memiliki gerakan lebih fleksibel dibandingkan robot-robot lainnya.
Hal ini disebabkan karena di dalam robot singa laut terdapat sistem peredaran darah yang dirancang sedemikian rupa agar memiliki sistem peredaran darah seperti milik makhluk hidup.
Â
Solusi Elektrolit
Para peneliti ini mengisinya dengan "darah" yang sebenarnya dijadikan solusi elektrolit bagi robot. Solusi ini memiliki tujuan ganda, salah satunya adalah sistem propulasi yang membantu robot bergerak di dalam air, dan yang lain bertindak sebagai sumber energi.
Dengan darah sintesis yang ada didalam tubuh robot, para peneliti berhasil membuat robot singa laut berenang selama sekitar 36 jam. Delapan kali lebih lama dari robot yang tidak menggunakan darah sintesis.
Â
Advertisement
Desain Baru
Menurut James Pikul, salah satu peneliti dari University of Pennsylvania, ia mengatakan kepada Gizmodo bahwa, "Dalam sistem vaskular sintesis kami, cairan menyimpan energi kimia yang dapat digunakan untuk memberi daya pada robot ikan."
"Ketika cairan fluida dipompa ke dalam robot ikan, fluida yang bergerak menyebabkan robot ikan ikut bergerak. Sistem vascular ini mempunyai multifungsi. Beberapa fungsi tersebut memungkinkan robot mempertahankan ketangkasannya dan memiliki waktu operasional yang lama," sambungnya.
Desain baru ini diharapkan bisa diterapkan pada mesin lain, seperti mobil listrik, pesawat dan lain sebagainya.
(Linda Fahira Putri/Isk)