Liputan6.com, Jakarta - Penjaga perbatasan Tiongkok dilaporkan secara diam-diam menanamkan aplikasi mata-mata di smartphone turis yang bertandang ke negeri tirai bambu tersebut.
Aplikasi tersebut terpasang di smartphone pengunjung wilayah Xinjiang, terutama bagi mereka yang datang dari Kyrgyzstan melewati perbatasan Irkeshtam.
Mengutip laman The Guardian, Rabu (3/7/2019), aplikasi ini mengunduh informasi pribadi milik pengunjung, termasuk email, pesan teks, dan kontak.
Advertisement
Baca Juga
Pengunjung yang datang harus membiarkan smartphone-nya dibawa ke ruangan tertentu dan diperiksa.
Pengunjung mendapati ada aplikasi misterius terpasang, yang ikonnya mirip kepala Android berwarna putih dengan warna latar hijau dan dinamai Aksara Tiongkok 蜂采 (Fēng cǎi).
Menyasar Kelompok Islam Ekstrimis
Analis Guardian, akademisi dan ahli keamanan siber menyatakan aplikasi tersebut menyasar ke smartphone yang berpotensi mengandung konten ekstrem, contohnya informasi yang berkaitan dengan Islam ekstrimis termasuk majalah berbahasa Inggris, Inspire yang dibuat oleh kelompok Al-Qaida di Semenanjung Arab serta buku panduan cara menggunakan senjata.
Sementara menurut Edin Omanović dari grup kampanye Privacy International, pengguna smartphone yang 'keseleo' mengunduh aplikasi atau membaca artikel yang salah bisa membuat mereka ditahan pihak keamanan Tiongkok.
Sementara, masih belum jelas data yang terekstraksi bakal disimpan dimana dan sampai kapan.
Sebelumnya, pemerintah Tiongkok juga memperketat pengawasan masyarakat Xianjiang dengan menggunakan teknologi canggih.
(Tik/Isk)
Advertisement